Rabu 15 Jan 2025 16:47 WIB

Pemprov DKI Gandeng Aisyiyah Tangani Perundungan dan Stunting

Aisyiyah dinilai sangat berkontribusi melalui pendidikan sosial dan kemanusiaan.

Sejumlah orang tua mendampingi anak balitanya menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui di Posyandu Dahlia, Ciracas, Jakarta, Jumat (10/1/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah orang tua mendampingi anak balitanya menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui di Posyandu Dahlia, Ciracas, Jakarta, Jumat (10/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersinergi dan mendapatkan dukungan serta kolaborasi dari Pengurus Wilayah Aisyiyah Jakarta khususnya terkait penanganan stunting dan pencegahan perundungan (bullying).

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan sejak didirikan pada 1917, Aisyiyah terus memberikan kontribusi di bidang pendidikan dan bidang-bidang lain yang juga turut memberikan dampak pada masyarakat.

Baca Juga

"Aisyiyah terus memberikan beasiswa kepada siswa dan mahasiswa untuk memberikan akses pendidikan kepada perempuan yang terkendala ekonomi dan lain sebagainya, untuk mengembangkan visi Muhammadiyah yang mengedepankan pendidikan berbasis Islam di Indonesia," ujarnya pada Tanwir Aisyiyah, Rabu (15/1/2025).

Selain itu, Aisyiyah juga terus memberikan bantuan kemanusiaan, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan gratis, pembuatan kerajinan tangan hingga ekonomi kreatif untuk membantu kesejahteraan perempuan di Indonesia.

Aisyiyah dinilai sangat berkontribusi melalui pendidikan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. "Sehingga kami berharap ini akan terus meningkat ke depan untuk peningkatan kualitas hidup perempuan di Indonesia," katanya.

Selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mendapatkan dukungan serta kolaborasi dari Pengurus Wilayah Aisyiyah Jakarta khususnya terkait penanganan stunting atau tengkes dan pencegahan perundungan.

Marullah juga mengatakan Tanwir Aisyiyah Muhammadiyah adalah wujud kontribusi perempuan pada bangsa.

"Tanwir Aisyiyah menjadi perjalanan penting pasca-Muktamar ke-48 di Surakarta untuk merumuskan langkah-langkah strategis peran perempuan berkemajuan di berbagai lini, mulai dari dakwah, ekonomi, penguatan kedaulatan pangan dan menguatkan perempuan serta keluarga dalam menghadapi dampak perubahan iklim," katanya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan Tanwir memiliki makna untuk kemajuan bangsa yang signifikan.

"Makna Tanwir memiliki fungsi memberikan solusi terhadap tiga masalah, yakni memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan, kemiskinan, ketidakadilan, dan menghadirkan Islam untuk membawa penyelesaian masalah," ujar dia.

Menurut dia, Islam tidak boleh hanya sekadar retorika dan pidato, tetapi menjadi gerakan nyata untuk membangun relasi sosial serta membangun martabat laki-laki dan perempuan yang setara.

Tanwir Aisyiyah hari ini dihadiri oleh sekitar 312 orang pengurus dan anggota dari seluruh Indonesia dengan agenda berupa penandatanganan kesepahaman dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terkait perlindungan perempuan dan anak.

Selain itu, juga peluncuran gerakan pendidikan inklusi berkelanjutan bersama Kementerian Pendidikan, Dasar, dan Menengah (Kemendikdasmen).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement