Rabu 15 Jan 2025 04:45 WIB

Gencatan Senjata Belum Juga Diumumkan, Hamas Tunggu Peta Penarikan Israel dari Gaza

Peta tersebut mencakup penarikan pasukan Israel dari wilayah Netzarim.

Tenda yang menampung ribuan pengungsi Gaza, Palestina (ilustrasi)
Foto: dokpri
Tenda yang menampung ribuan pengungsi Gaza, Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA — Perundingan seputar gencatan senjata di jalur Gaza masih berlangsung di Doha, Qatar. Reuters melaporkan, para negosiator berusaha mencapai kesepakatan pada Selasa (14/1/2025), mengenai rincian akhir gencatan senjata setelah perundingan maraton di Qatar. Para mediator dan pihak yang bertikai mengatakan bahwa kesepakatan tersebut lebih dekat dari sebelumnya.

Setelah lebih dari delapan jam perundingan, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Reuters pada Selasa malam bahwa kelompok Palestina tersebut masih menunggu Israel untuk menyerahkan peta yang menunjukkan bagaimana pasukannya akan mundur dari Gaza.

Baca Juga

"(Hamas) belum menyampaikan tanggapannya (terhadap rencana gencatan senjata) karena pendudukan (Israel) belum menyerahkan peta yang akan menunjukkan wilayah tempat pasukannya akan mundur," kata pejabat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

Ia menambahkan peta tersebut mencakup penarikan pasukan Israel dari wilayah Netzarim di tengah jalur Gaza. Penarikan pasukan harus dilakukan untuk memungkinkan para pengungsi kembali ke rumah mereka yakni Jabalia di utara wilayah kecil itu, jalan Philadelphi di sepanjang perbatasan selatan dengan Mesir, dan Rafah, juga di dekat perbatasan tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari sebelumnya mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa pembicaraan mengenai rincian akhir sedang berlangsung setelah kedua belah pihak diberikan sebuah teks.

Presiden AS Joe Biden, yang pemerintahannya telah ikut serta bersama utusan presiden terpilih Donald Trump, mengatakan kesepakatan antara para pihak sudah dekat.

Hamas mengatakan pembicaraan telah mencapai langkah akhir. Kelompok perlawanan ini berharap putaran negosiasi ini akan menghasilkan kesepakatan setelah mediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Seorang pejabat Israel mengatakan pembicaraan telah mencapai fase kritis meskipun beberapa rincian perlu diselesaikan: "Kami sudah dekat, kami belum sampai di sana."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement