REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) terus berupaya memperkuat edukasi Jaminan Produk Halal kepada pelaku usaha dan masyarakat guna mengoptimalkan potensi ekonomi industri produk halal.
Upaya dilakukan dengan menggelar Bincang Bareng pada Jumat (10/1/2025) yang dihadiri oleh Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan (Babe Haikal) bersama para ulama dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah.
"Ini (bincang bareng) pertama kali kita adakan di sini (BPJPH). Hari ini dengan para ulama dan para tokoh. Nanti juga akan ada dengan jurnalis, pengusaha mikro, kecil, dan seterusnya," ujar Babe Haikal dalam siaran pers yang diterima Republika pada Senin (13/1/2025).
Menurut dia, pertemuan dengan berbagai unsur masyarakat tersebut penting karena semuanya memiliki potensi ekonomi halal yang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Alhamdulillah kita setiap hari selalu sosialisasikan, edukasikan kepada masyarakat, lewat simpul massa yang selanjutnya akan diteruskan ke masyarakat soal sertifikasi halal yang terus kita genjot dan gencarkan ini," ucap Babe Haikal.
"Insya Allah pada gilirannya nanti mampu berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagaimana dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo," kata dia.
Lebih lanjut, Babe Haikal menjelaskan, besarnya potensi ekonomi industri halal memang sangat terbuka lebar. Menilik data perdagangan produk halal yang ada saja menunjukkan bahwa Indonesia mencatatkan ekspor produk halal senilai USD 41,42 miliar, atau setara Rp673,90 triliun, untuk periode Januari–Oktober 2024.
Pada periode yang sama, surplus neraca perdagangan produk halal Indonesia mencapai USD 29,09 miliar. Ekspor produk halal dapat mendukung tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.