Selasa 07 Jan 2025 10:01 WIB

Permintaan Super Urgent Petugas Medis di Gaza Palestina

Israel harus bertanggung jawab terhadap warga tewas di Gaza Palestina.

Tenda-tenda warga Gaza di kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza di kamp pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian.
Foto: Majdi Fathi/NurPhoto
Tenda-tenda warga Gaza di kamp pengungsi Palestina di tepi pantai di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (27/12/2024). Anak-anak Gaza di kamp pengungsian hidup dengan penuh keterbatasan. Mereka harus menghadapi ancaman hawa dingin dan keterbatasan pasokan makanan. Tenda-tenda yang dibangun seadanya tidak melindungi mereka sepenuhnya dari hawa dingin. Agresi Israel ke Palestina telah membuat 90 persen warga Gaza mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan pada Ahad (5/1) bahwa telah terjadi kekurangan obat-obatan dan peralatan medis yang sangat parah di tengah perang genosida Israel terhadap wilayah Palestina tersebut.

“Stok 120 jenis obat, termasuk 20 jenis pengobatan kanker, sudah benar-benar habis di gudang kementerian,” ujar pejabat Kemenkes Wael al-Sheikh kepada saluran resmi Palestine TV.

Baca Juga

Ia juga mengungkapkan bahwa utang kementerian hampir mencapai tiga miliar shekel (sekitar 800 juta dolar AS atau sekitar Rp12,96 triliun).

Perang yang terus berlangsung di Gaza, yang kini memasuki bulan ke-15, telah memperburuk krisis keuangan Otoritas Palestina (PA), terutama akibat peningkatan pemotongan pendapatan pajak oleh Israel.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah menahan sekitar 45 persen pendapatan pajak bulanan, yang dikenal di Palestina dan Israel sebagai maqasa.

Pendapatan ini dikumpulkan oleh pemerintah Israel atas nama PA dari impor dan ekspor Palestina, dengan Israel menerima komisi sebesar 3 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement