REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok militer Houthi Yaman berani menyerang kapal induk Amerika USS Harry S Truman dan sejumlah sasaran militer pendukung Israel. Operasi militer Houthi tersebut akan terus dilakukan untuk menyeterilkan Laut Merah dari segala kapal yang terafiliasi dengan Israel.
Juru Bicara Houthi Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree menjelaskan bahwa kekuatan rudal dan angkatan udara tak berawak menjadi andalan untuk menargetkan kapal induk Amerika dengan dua rudal bersayap dan empat drone di Laut Merah bagian utara. Sementara musuh Amerika sedang bersiap untuk melaksanakan operasi militer yang menyasar Yaman. Saree memastikan serangan militer pihaknya akan memukul mundur militer Amerika dari Laut Merah dan selat Bab al Mandab.
Brigadir Jenderal Saree juga menjelaskan bahwa Angkatan Udara juga melakukan dua operasi militer kemarin. Yang pertama menargetkan sasaran militer milik musuh Israel di Jaffa yang dijajah dengan dua drone. Sementara yang lainnya menargetkan sasaran vital musuh Israel di Ashkelon dengan sebuah drone.
Brigadir Jenderal Saree menegaskan bahwa operasi angkatan bersenjata berhasil mencapai tujuan mereka, dan menyatakan pihaknya akan melanjutkan operasi mereka untuk mendukung perlawanan Palestina. Operasi ini tidak akan berhenti kecuali agresi terhadap Gaza dihentikan dan pengepungan dihentikan.
Sejak dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023, angkatan bersenjata Yaman terus meluncurkan rudal balistik dan bersayap serta drone ke sasaran militer Israel yang penting dan strategis di wilayah pendudukan Palestina, selain menargetkan kapal menuju pelabuhan pendudukan sebagai bagian dari dukungan mereka untuk Gaza