Ahad 05 Jan 2025 14:15 WIB

Pemimpin Houthi: Amerika Serikat Gagal Total Taklukkan Yaman

Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan

Pejuang Houthi. Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan
Foto: AP
Pejuang Houthi. Houthi berjanji akan terus melakukan perlawanan

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA- JAKARTA— Pemimpin Revolusi Sayyed Abdulmalik Badr al-Din al-Houthi pada Kamis (2/1/2025) lalu menyatakan bahwa Amerika Serikat telah gagal total dalam agresinya terhadap Yaman, tidak dapat mempengaruhi operasi militer negara itu di laut atau melindungi kapal-kapal Israel.

Dalam pidatonya, yang disampaikan pada kesempatan Jumat Rajab dan sehubungan dengan agresi yang sedang berlangsung di Gaza, pemimpin tersebut menekankan bahwa AS gagal mencegah operasi Yaman, termasuk yang menargetkan jauh di dalam wilayah Palestina yang diduduki.

Baca Juga

Al-Houthi menjelaskan bahwa agresi Amerika ke Yaman memiliki dua tahap: tahap pertama, yang masih berlangsung, melibatkan aliansi dengan rezim-rezim regional dan kekuatan-kekuatan lain, sementara tahap kedua berfokus pada dukungan terhadap musuh Israel.

Dia juga mengkritik tekanan politik, ekonomi, dan media yang dilakukan Amerika terhadap Yaman, di samping dukungan militernya terhadap musuh Israel.

“ Houthi menegaskan bahwa Yaman telah mencapai kemenangan besar dalam melawan pengaruh Amerika dan agresi yang lebih luas,” kata dia, dikututip dari Saba, Ahad (5/1/2025).

Al-Houthi menegaskan kembali bahwa rakyat Yaman tidak akan mundur dari posisi mereka atau meninggalkan panji-panji perjuangan mereka. Pawai tersebut, ia menekankan, akan menjadi ekspresi tekad untuk menghadapi tantangan, berkorban, dan melanjutkan jalan perlawanan demi Allah.

Sayyed Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi menyerukan pawai jutaan orang yang masif dan penting pada hari Jumat, Jumat bulan Rajab, dan menekankan bahwa pawai ini sangat penting untuk menunjukkan kesetiaan Yaman kepada Rasulullah dan pendiriannya yang teguh di atas iman. Dia menekankan bahwa rakyat Yaman akan terus membawa panji-panji nenek moyang mereka, dengan teguh mendukung Islam, dan menantang AS dan Israel serta semua kolaborator mereka.

Dalam pidatonya, al-Houthi menggarisbawahi pentingnya mobilisasi rakyat dalam menghadapi pertempuran yang meningkat dengan musuh Israel. Pawai ini, katanya, akan menjadi ekspresi kuat dari perlawanan dan ketahanan Yaman, dengan musuh-musuh Yaman mengukur posisi, keteguhan, dan kemampuan negara itu untuk bertahan meskipun ada tekanan politik, militer, media, dan ekonomi.

Dia memuji partisipasi rakyat yang meluas baru-baru ini dalam demonstrasi, terutama aksi minggu lalu di 731 lapangan di Sana'a dan provinsi-provinsi, yang dia gambarkan sebagai bukti kehormatan dan persatuan Yaman dalam jihad di jalan Allah SWT.

Al-Houthi merefleksikan kebanggaan yang mendalam dan kemenangan ilahi yang datang dengan posisi Yaman yang digerakkan oleh iman, membandingkannya dengan penghinaan dan degradasi yang diderita oleh musuh-musuhnya.

BACA JUGA: Tentara Israel Hadapi Bencana Besar, Apa Gerangan?

Dia menyoroti peran suku-suku Yaman, yang sekali lagi menunjukkan keberanian dan ketabahan dalam menghadapi penjajah, terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perlawanan Yaman.

Pada kesempatan Jumat Rajab, al-Houthi menyampaikan ucapan selamat kepada rakyat Yaman, menandainya sebagai hari suci yang memiliki makna historis dan tonggak penting dalam sejarah kebanggaan Yaman.

Dia mengingat pujian Rasulullah untuk rakyat Yaman dan menekankan pentingnya hari ini, yang juga menandai dimulainya agresi Amerika Serikat terhadap Yaman tepat satu yang lalu. Beliau menunjukkan bahwa waktu agresi ini mencerminkan permusuhan Amerika Serikat terhadap sikap Yaman yang berbasis agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement