Senin 23 Dec 2024 05:40 WIB

Masyarakat Susah Cari Masjid, PIK Diminta Contoh TMII

Samudra mendukung pernyataan Menag Nasaruddin terkait PIK sunyi dari adzan.

Rep: Erik PP/Muhyiddin Yamin/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar.
Foto: Dok Kemenag
Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Santri Muda Nusantara (Samudra), Sukarya Putra mendukung pernyataan Menteri Agama (Menag) RI Prof KH Nasaruddin Umar terkait kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) yang sunyi dari adzan. Kawasan di utara Jakarta hingga Kabupaten Tangerang, Banten, yang memiliki luas 1.000 hektare tersebut tidak memiliki masjid.

Hal itu diungkapkan Menag Nasaruddin dalam Rapat Pleno V Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV MUI di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024). "Seyogianya dalam membangun kawasan yang merupakan bagian dari Pembangunan Strategis Nasional (PSN) mestinya pihak pengembang dan pengelola memperhatikan juga pendirian masjid di tengah kemegahan kawasan tersebut," ujar imam besar Masjid Istiqlal tersebut.

Baca Juga

Sukarya menilai, sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim terbesar dunia, PIK haruslah patuh terhadap keragaman budaya di Indonesia. Menurut dia, pengelola PIK mesti memperhatikan masyarakat mayoritas yang kerap mengunjungi kawasan itu. Meski begitu, Sukarya tidak mempermasalahkan pembangunan PIK. Hanya saja, ia mengingatkan agar ada tempat ibadah untuk Muslim di sana.

"Silakan bangun kawasan tersebut dengan ornamen yang modern, tetapi nilai-nilai terhadap keberadaan masjid juga harus ada. Contoh TMII (Taman Mini Indonesia Indah) adalah cerminan miniatur keberagaman bangsa sebagai kawasan bangunan daerah Nusantara dengan tetap berpijak pada akar budaya bangsa Indonesia," ucap Sukarya.

Oleh karena itu, Sukarya mendorong, pengelola PIK harus segera merealisasikan berdirinya masjid jika ingin menghargai kebinekaan. Meski begitu, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada pemilik PIK.

"Kami akan terus memantau sampai ada konfirmasi yang jelas dari pihak pengelola PIK," ucap Sukarya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement