Kamis 19 Dec 2024 17:12 WIB

Soal Tahun Baru, Buya Yahya: Apakah Rela Nyawa Dicabut Saat Meniup Trompet dan Hura-Hura

Muslim harus menghentikan kebiasaan buruk di malam tahun baru.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Malam tahun baru
Foto: Dok. Freepik
Malam tahun baru

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tidak sedikit Muslim Indonesia yang ikut merayakan tahun baru atau malam pergantian tahun masehi. Buya Yahya Zainul Maarif yang akrab disapa Buya Yahya mengajak merenung, apakah rela saat anak-anak meniup trompet dan berhura-hura merayakan tahun baru, Allah cabut nyawa mereka.

Buya Yahya mengatakan, soal tahun baru masehi, yang dipermasalahkan bukan hari, tanggal dan bulannya. Akan tetapi kebiasaan dan kebudayaan yang terjadi di tahun baru atau malam pergantian tahun tersebut.

Baca Juga

"Apa yang dilakukan oleh umat pada saat itu (malam pergantian tahun)? Berhura-hura, berfoya-foya, ada kemaksiatan di dalamnya, dan yang banyak merayakan ini orang di luar Islam karena bangga dengan tahun baru mereka," kata Buya Yahya dalam tausiyahnya yang dipublikasikan Channel Youtube Al-Bahjah TV.

Buya Yahya mengatakan, jadi oleh Muslim yang paham mesti dihentikan adalah kebiasaan buruk di dalam perayaan tahun baru atau malam pergantian tahun. Ada anak-anak yang meniup trompet dan mabuk-mabukan di malam tahun baru.

Ia mengungkapkan, apa yang dilakukan oleh anak-anak Muslim saat malam pergantian tahun? Berhura-hura dan dulu ada yang sampai mati karena berantem, mabuk dan lain sebagainya.

"Jadi mengikuti budaya-budaya kafir itu yang tidak diperkenankan. Kalau soal tanggal dan hari masehi, bisa dipakai orang Muslim, meskipun seharusnya mulai dibiasakan di dalam rumah Muslim membiasakan diri dengan tahun Hijriyah," ujar Buya Yahya.

Dalam potongan video lainnya, Buya Yahya mengatakan, apakah anda rela saat meniup terompet tahun baru, Allah cabut nyawa anda. Apakah anda rela saat berada di sebuah alun-alun sedang berhura-hura di malam tahun baru, kemudian Allah cabut nyawanya.

"Alangkah indahnya jika putra dan putri anda, semoga panjang umur, ada seorang anak sedang hadir di sebuah majelis sedang menyebut nama Allah kemudian dicabut nyawanya," ujar Buya Yahya.

Ia menegaskan, maka dari itu jangan anda meremehkan jika anak anda bergabung dalam perkumpulan yang tidak diridhoi Allah walau hanya sesaat. Bisa jadi itu sebab mati su'ul khotimah yakni kematian yang buruk atau penutup kehidupan dunia yang tidak baik bagi seorang Muslim.

"Maka mari waspadai anak-anak kita, jangan izinkan anak-anak ikut dalam acara kegiatan yang tidak ada hubungan dengan Allah dan Rasul-Nya, apalagi ada kemaksiatan di dalamnya seperti Valentine Day dan perayaan tahun baru masehi dengan carayang membahayakan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement