REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya) mengatakan, pembelaan terhadap Palestina adalah kewajiban bersama seluruh manusia yang memiliki hati nurani.
Karena itu, dia meminta kepada umat Islam agar tidak mempermasalahkan adanya perbedaan Syiah dan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Hal ini disampaikan Buya Yahya saat menanggapi pertanyaan seputar dukungan terhadap Iran yang kini tengah berjuang membela Palestina. Sementara, Iran adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut paham Syiah, yang mana hal ini berbeda dengan paham Aswaja yang dianut mayoritas Muslim di Indonesia.
"Dalam situasi seperti ini, bagaimana seharusnya sikap kita sebagai Muslim Ahlus Sunnah Apakah kita boleh mendukung langkah Iran karena membela Palestina?" tanya seorang jamaah.
Menjawab hal tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa isu kemanusiaan tidak boleh dihalangi oleh perbedaan akidah Syiah dan Aswaja.“Perbedaan urusan keyakinan ini berbeda. Hari ini bukan waktunya kita bicara itu,” ujar Buya Yahya dikutip dari video yang diunggah kanal Al-Bahjah TV, Selasa (24/6/2025).
Buya Yahya mengatakan, Israel saat ini adalah musuh bersama, bukan hanya umat Islam, tapi seluruh umat manusia. Kejahatan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, menurut dia, sudah melampaui batas-batas agama dan masuk dalam kategori pelanggaran berat terhadap kemanusiaan.
“Siapapun yang ingin membela Palestina hari ini, maka tentu harus kita dukung bersama. Sekarang dukungan keluar bukan dari orang yang mengaku Islam saja. Di luar Islam pun banyak dukungan untuk Palestina,” ucap dia.
