Ahad 01 Dec 2024 07:39 WIB

Sabar, Jalan Menuju Keberuntungan

Sabar ternyata berkaitan dengan kemenangan.

ILUSTRASI Sabar dapat menjadi jalan menuju keberuntungan
Foto: dok wallpaperfree
ILUSTRASI Sabar dapat menjadi jalan menuju keberuntungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu sendi keimanan seorang Muslim adalah adanya rasa sabar di dalam dada. Kesabaran juga menunjukkan kualitas atau tinggi rendahnya iman seseorang. Sebab, ujian yang berat dalam kehidupan sering kali membuat seseorang merasa dirinya ada di titik nadir.

Menurut KH M Kamaluddin Al-Maulidy Abdullah, ada dua kekuatan yang bersemayam di dalam psikis manusia, khususnya mereka yang beriman. Pertama, semangat untuk maju (progresif) dan kekuatan untuk bertahan (defensif).

Baca Juga

Pada hakikatnya, rasa sabar terletak pada semangat progresif sekaligus defensif. Kesabaran dapat bermanfaat bagi diri dan lingkungan, sehingga misalnya orang tidak gegabah dalam melampiaskan tekanan. Kesabarn pun dapat menjadi strategi defensif, yakni menahan diri dari hal-hal yang membahayakan.

Dengan sabar serta ketakwaan penuh kepada Allah SWT, lanjut Kiai al-Maulidy Abdullah, seorang Muslim tidak dapat digoyahkan tipu daya setan. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat ke-200.

Artinya, "Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah SWT mengetahui apa yang mereka kerjakan."

Allah SWT telah menjadikan sabar berdekatan dengan kemenangan. Maknanya, Sang Mahakuasa akan menguji hamba-hamba-Nya supaya mereka membuktikan kualitas kesabaran yang dimiliki.

Misalnya saat dilanda bencana. Ketika seorang hamba Allah justru berpaling ke arah kekufuran, maka dia tidak mempunyai kesabaran yang luas atau kadar keimanannya tipis. Bila tidak bertobat, dia bisa saja mendapatkan nasib buruk di dunia dan akhirat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement