REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah tantangan pendidikan formal dan tingginya angka pengangguran di kalangan generasi muda, BSI Maslahat meluncurkan Rumah Qur’an Bina Santri Indonesia di Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah.
Program ini menawarkan alternatif pendidikan nonformal setingkat SMA untuk mencetak generasi penghafal Alquran sekaligus membekali mereka dengan keterampilan kewirausahaan.
Rumah Qur’an ini berfokus pada dua program utama: tahfidz (menghafal Alquran) dan kewirausahaan (entrepreneurship), yang berlangsung selama tiga tahun. Sebanyak 18 santri terpilih akan mendapatkan fasilitas pendidikan, asrama, dan dukungan penuh untuk mempersiapkan diri menjadi insan yang beriman, berakhlak, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro, menekankan, Rumah Qur’an ini lebih dari sekadar pusat pendidikan agama. "Kami ingin memberikan bekal yang tidak hanya spiritual, tetapi juga keterampilan praktis untuk menciptakan generasi mandiri dan produktif," ujarnya dalam keterangan, Jumat (29/11/2024).
Hal ini sejalan dengan harapan Wakif Rumah Qur’an, Ir. Kristiono, yang mewakafkan rumah keluarganya untuk dijadikan pusat kegiatan ini. “Rumah ini adalah amanah keluarga saya, dan saya berharap dapat memberikan manfaat besar bagi umat, khususnya generasi muda di sekitar Surakarta,” ungkapnya.
Rumah Qur’an Surakarta juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Dengan membuka akses pendidikan nonformal, BSI Maslahat membantu menjembatani kesenjangan yang dialami oleh mereka yang tidak memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan formal dan belum bekerja.
"Ini adalah solusi nyata untuk memberdayakan generasi muda melalui pendekatan berbasis agama dan ekonomi," ujar Camat Pasar Kliwon Nasrullah.