REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus pada Senin (25/11/2024) mengecam konflik di Ukraina dan wilayah Palestina. Paus menegaskan, konflik tersebut memperlihatkan kesombongan penjajah yang mengesampingkan dialog.
Pemegang Takhta Suci berusia 87 tahun itu mengungkapkan pernyataan tersebut kepada para diplomat di Vatikan yang disampaikan beberapa hari setelah ia menyerukan penyelidikan atas klaim Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza, lapor Arab News.
Menandai 40 tahun kesepakatan damai antara Chili dan negara asalnya Argentina, Paus mengingat konflik yang sedang berlangsung dan mengkritik perdagangan senjata. Dia menyoroti adanya kemunafikan yang berbicara tentang perdamaian dan bermain perang.
"Kemunafikan ini selalu membawa kita pada kegagalan," katanya dalam bahasa Spanyol, seraya menambahkan bahwa dialog harus menjadi jiwa masyarakat internasional.
"Saya hanya menyebutkan dua kegagalan umat manusia hari ini: Ukraina dan Palestina, di mana ada penderitaan, di mana kesombongan penjajah menang atas dialog," tambah dia dalam pernyataan yang tidak tertulis.