REPUBLIKA.CO.ID,
SAMBUTAN MENTERI AGAMA RI NASARUDDIN UMAR
Dalam Upacara Peringatan Hari Guru Nasional
dengan tema “Guru Berdaya, Indonesia Jaya”
Senin, 25 November 2024
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.; Salam Sejahtera untuk kita semua; Shalom; Om Swastiastu; Namo Buddhaya; Salam Kebajikan.
Yang Terhormat:
• Sekretaris Jenderal Kemenag RI;
• Para Pejabat Tinggi Madya dan Pejabat Tinggi Pratama Kemenag RI;
• Staf Ahli Menteri Agama RI;
• Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama RI;
• Para Kakanwil Kemenag RI se-Indonesia;
• Para Pejabat Eselon III dan IV;
• Segenap Tamu Undangan; Serta
• Bapak Ibu Guru Pejuang Pendidikan di seluruh Tanah Air
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam momen penuh inspirasi ini. Hari ini, kita memperingati Hari Guru Nasional dengan tema besar yang sangat relevan dan penuh harapan: “Guru Berdaya, Indonesia Jaya”. Tema ini mengingatkan kita akan esensi pentingnya keberdayaan guru dalam membangun peradaban bangsa yang unggul dan bermartabat.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam sejarah umat manusia, peran guru selalu menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat yang maju. Guru bukan sekadar penyampai ilmu, tetapi pembentuk karakter, inspirator, dan penjaga nilai-nilai moral. Mereka adalah penerang yang membimbing generasi muda menuju masa depan. Tidak berlebihan jika kisah Kaisar Jepang, Hirohito, pasca Perang Dunia II, menggambarkan pentingnya guru sebagai kunci kebangkitan sebuah bangsa.
Di Indonesia, sejarah pendidikan mencatat bahwa guru adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang berdaya. Namun, tantangan di era modern seperti saat ini semakin kompleks. Perkembangan teknologi, derasnya arus informasi, dan dinamika sosial menuntut guru untuk beradaptasi, bahkan bertransformasi. Di sinilah tema Guru Berdaya, Indonesia Jaya menemukan maknanya.
Guru berdaya adalah mereka yang tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidang akademik, tetapi juga mampu menginspirasi, berinovasi, dan menjadi agen perubahan. Guru yang berdaya mampu menggunakan teknologi untuk memperkaya pembelajaran, menghidupkan nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan, dan menjadikan dirinya teladan bagi murid-muridnya.
Ketika guru berdaya, maka Indonesia jaya bukanlah sekadar slogan, melainkan visi yang dapat diwujudkan. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki generasi muda berkarakter tangguh, berpikir kritis, dan berdaya saing global. Semua itu bermula dari tangan-tangan guru yang berdedikasi.