REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXVII di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag RI di Jakarta, Rabu (13/11/2024). Dia pun menekankan kepada seluruh peserta PKN tentang pentingnya peran pemimpin yang tidak hanya memiliki kemampuan sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai manajer.
“Seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya mampu memimpin, tetapi juga mengelola dan memberikan solusi tanpa harus mencari kambing hitam,” ujar Prof Nasaruddin dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (13/11/2024).
Menurut Nasaruddin, menjadi seorang pemimpin yang proaktif berarti tidak bekerja berdasarkan suasana hati. Seorang proaktif bekerja dengan tujuan, target, dan mengedepankan orientasi sistem. “Mari kita sama-sama meninggalkan karakter reaktif dan bertransformasi menjadi pribadi yang proaktif serta objektif dalam menghadapi tantangan,” ucap dia.
Pada era digitalisasi ini, Prof Nasaruddin berharap kepada seluruh alumni PKN untuk memahami transformasi digital bukan hanya soal penggunaan komputer, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan layanan yang lebih baik.
“Digitalisasi adalah tentang beradaptasi dengan sistem dan pola kerja yang lebih modern, efektif, dan berkelanjutan,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini.
Pada kesempatan tersebut, Nasaruddin juga mengapresiasi kepada para narasumber yang terlibat langsung pada PKN, dan menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang diberikan kepada Kementerian Agama untuk melaksanakan PKN II.