Selasa 12 Nov 2024 16:15 WIB

Murkanya UAS Terhadap Pembakar Hutan di Riau dan Kalimantan

Menurut UAS, korban pembakar hutan bisa bayi hingga aneka satwa dan jutaan manusia.

Rep: MgRol153/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ustadz Abdul Somad.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustadz Abdul Somad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dai kondang asal Sumatra, Ustadz Abdul Somad (UAS) melontarkan kritik keras terhadap para pelaku pembakaran hutan yang terjadi di Riau dan Kalimantan, beberapa waktu lalu.

Dalam ceramah yang diunggah oleh kanal YouTube Fordamara Media, UAS menyampaikan bahwa hilangnya rahmat dalam hati manusia menjadi penyebab terjadinya perbuatan-perbuatan keji, termasuk aksi pembakaran hutan yang menyebabkan polusi udara dan menimbulkan penderitaan bagi jutaan orang.

Baca Juga

Menurut Ustad Abdul Somad, akibat tindakan pembakaran hutan ini, sekitar 6,7 juta orang terpaksa menghirup udara kotor yang berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak dan bayi. Terdapat dampak pembakaran hutan bahkan lebih berbahaya daripada peredaran narkoba, karena selain manusia, hewan liar seperti ular dan orangutan juga menjadi korban.

"Pengedar sabu-sabu, yang jadi korban adalah pengguna. Tapi pembakar hutan, korbannya bisa bayi-bayi, satwa-satwa di hutan, dan jutaan manusia yang terkena polusi udara," tegasnya dalam ceramah tersebut.

UAS juga mengkritik tindakan beberapa pelaku pembakaran yang turut serta dalam sholat istisqa, yaitu sholat untuk meminta hujan. Menurut dia, sholat istisqa tidak akan efektif untuk mengatasi kebakaran yang disengaja.

Dia menekankan, masalah ini harus diselesaikan dengan hukum yang tegas untuk menindak para pelaku kejahatan lingkungan.

 

Kritik Ustadz Abdul Somad ini mendapat perhatian luas di media sosial, di mana banyak yang setuju bahwa hukuman keras perlu diterapkan agar pelaku pembakaran hutan jera dan perusakan lingkungan bisa dihentikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement