REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kementerian Agama (Kemenag) RI meminta agar pesantren di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mensukseskan program makan gratis yang merupakan program pemerintah pusat.
"Pesantren di Sulbar sedang merencanakan melaksanakan program makan bergizi gratis untuk santri yang dilaksanakan di pondok pesantren, madrasah diniyah takmiliyah, dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Sulbar," kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Basnang Said di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan program pemerintah pusat tersebut diminta disukseskan di Sulbar untuk mencegah kekurangan gizi dan stunting di kalangan santri pesantren.
"Program makan gratis tersebut untuk mencegah santri kekurangan gizi dan mengalami stunting, meningkatkan kesehatan dan psikologinya, karena nutrisi yang baik sangat penting untuk mendukung proses belajar dan tumbuh kembang santri dalam memajukan bangsa dan negara," katanya.
Menurut dia, meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, pesantren masih menghadapi berbagai tantangan, seperti terbatasnya sumber daya, persaingan dengan lembaga pendidikan modern, dan tuntutan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Sejak abad ke-14, pesantren telah hadir dan menjadi pilar penting dalam pendidikan bangsa, bahkan sebelum kedatangan penjajah, sistem pendidikan pesantren telah terbukti efektif dalam mencetak generasi berkualitas," ujarnya.
Ia meminta, agar pondok pesantren dalam menjaga nilai kearifan lokal dan identitas bangsa.
"Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan zaman," katanya.
Ia menyampaikan, Kemenag RI telah mendorong kemandirian pesantren dengan mendorong berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengelolaan pesantren.
"Pesantren harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, dengan meningkatkan kualitas pendidikannya agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan," katanya.