REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah resmi memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Israel pun bergejolak. Ratusan orang turun ke jalan di Tel Aviv untuk memprotes pemecatan tersebut.
Pengamat Timur Tengah dan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Yon Machmudi menilai pemecatan Gallant sebagai Menteri Pertahanan menunjukkan bahwa Israel sedang tidak solid.
"Ini menunjukkan Israel sedang tidak solid dalam melanjutkan peperangan di Gaza," ujar Prof Yon saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (6/11/2024).
Menurut dia, ambisi Netanyahu untuk terus melakukan genosida nampaknya mulai mengalami penentangan karena beberapa pejabat Israel mulai menunjukkan sikap untuk mengakhiri genosida.
"Dengan dipecatnya Gallant, maka diprediksi bahwa koalisi pemerintahan Netanyahu goyah dan Netanyahu akan jatuh karena tekanan kepada Netanyahu sangat kuat," ucap Prof Yon.
"Ini berpotensi jatuhnya koalisi dan berganti dengan pemimpin baru yang bersedia melanjutkan negosiasi denga Hamas," kata Prof Yon.