REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Gaza kembali menjadi kuburan tentara-tentara Israel yang sedang melakukan aksi pembantaian di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza Utara. Belasan tentara penjajah menjadi korban akibat serangan pejuang al-Qassam. Laporan pejuang mengklaim mereka tewas dan luka-luka.
Menurut pernyataan dari Brigade Al-Qassam yang dilansir Palestine Chronicle, operasi itu dimulai dengan satu peluru Yassin 105, yang mengenai pengangkut personel Israel. Serangan tersebut dilanjutkan dengan peluru TBG yang mengenai sebuah rumah tempat 12 tentara Israel berlindung setelah serangan awal.
Para tentara penjajah berusaha menyelamatkan diri. Tiga tentara Israel yang tidak terluka pada tahap awal operasi kemudian berhasil ditargetkan dengan alat peledak.
Operasi tersebut terjadi di daerah Al-Qasasib di kamp pengungsi Jabaliya, utara Gaza, tempat tentara Israel selama hampir sebulan melakukan kampanye sistematis pemusnahan dan kelaparan terhadap warga Palestina. Serangan tersebut bukan satu-satunya operasi yang dilaporkan oleh Perlawanan Palestina di Gaza.
In this video, Al-Qassam fighters are seen targeting an Israeli Achzarit troop carrier with a Yassin-105 shell east of Jabaliya, in northern Gaza. pic.twitter.com/XllV4AI929
— The Palestine Chronicle (@PalestineChron) November 1, 2024
Berikut ini adalah pernyataan terbaru dari dua pasukan Perlawanan utama di Gaza, dan Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah. Pernyataan tersebut dikomunikasikan melalui saluran Telegram mereka dan dipublikasikan di sini dalam bentuk aslinya.
Brigade Al-Qassam melaporkan, pihaknya menargetkan kendaraan pengangkut pasukan Zionis Achzarit dengan peluru Yassin-105 di sebelah timur Jabalia, Jalur Gaza utara.
Dalam operasi yang rumit, pejuang Al-Qassam berhasil menargetkan pengangkut personel Zionis dengan peluru Al-Yassin 105, dan menargetkan sebuah rumah tempat 12 tentara bersembunyi dengan peluru TBG.
Serangan tersebut menewaskan dan melukai mereka. Sementara itu, tiga tentara melarikan diri menuju tank Merkava. Tank tersebut juga menjadi target dengan alat peledak berkekuatan tinggi di daerah Al-Qasasib di Jabalia, jalur Gaza utara.