Kamis 31 Oct 2024 02:06 WIB

Kemenag dan LPDP Kirim 20 Santri Belajar Toleransi Beragama dalam Program Micro Credential

20 santri akan dikirim ke AS dan belajar moderasi beragama di AIC

Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengirimkan 20 santri ke American Islamic College (AIC) di Chicago, Amerika Serikat, untuk mengikuti Program Micro Credential yang berlangsung dari Oktober hingga Desember 2024. Program ini didanai melalui Dana Abadi Pesantren dan dilaksanakan bekerja sama dengan USAID Indonesia dalam program TEMAN LPDP.
Foto: dok LPDP
Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengirimkan 20 santri ke American Islamic College (AIC) di Chicago, Amerika Serikat, untuk mengikuti Program Micro Credential yang berlangsung dari Oktober hingga Desember 2024. Program ini didanai melalui Dana Abadi Pesantren dan dilaksanakan bekerja sama dengan USAID Indonesia dalam program TEMAN LPDP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengirimkan 20 santri ke American Islamic College (AIC) di Chicago, Amerika Serikat, untuk mengikuti Program Micro Credential yang berlangsung dari Oktober hingga Desember 2024. Program ini didanai melalui Dana Abadi Pesantren dan dilaksanakan bekerja sama dengan USAID Indonesia dalam program TEMAN LPDP.

Koordinator Dana Abadi Pesantren Kemenag, Mahrus, berharap para santri dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk menggali pengetahuan dan pengalaman berharga yang bermanfaat sepulangnya ke Indonesia.

"Dua bulan waktu yang singkat, jadi manfaatkan sebaik-baiknya. Jaga nama baik Indonesia, Kementerian Agama, dan USAID Indonesia Program TEMAN LPDP selama berada di sana," ungkapnya dalam siaran pers.

Di AIC, para santri diterima oleh beberapa tokoh penting, termasuk Presiden AIC Dr. Timothy J. Gianotti, pakar Teologi Islam Klasik; Prof. Mahan Mirza, Direktur Ansari Institute di University of Notre Dame; serta Romana Manzoor, Direktur Program Perguruan Tinggi AIC dan Koordinator Antaragama.

Program ini menawarkan pembelajaran melalui diskusi kritis mengenai pengelolaan konflik antar agama dan pembangunan perdamaian (peace building). Para santri juga akan mengikuti diskusi panel bersama tokoh lintas agama di Chicago, memperkaya wawasan mereka tentang toleransi dan dialog antaragama.

Salah satu peserta, Fitra Nur Hikmah, berharap pengalamannya di Amerika dapat memperkuat kapasitasnya dalam menyebarkan Islam yang Rahmatan lil Alamin melalui moderasi beragama. “Amerika Serikat sebagai negara plural yang toleran antar umat beragama bisa memberikan pengalaman berharga bagi saya untuk menyebarkan Islam yang damai dan saling toleransi,” ujarnya.

Peserta lainnya, Darul Maruf, menyatakan antusiasme untuk berbagi pengalaman antara Islam di Indonesia dan Amerika Serikat, “Saya berharap bisa saling berbagi pengalaman antara Islam di Indonesia dengan Islam di Amerika, karena kedua negara sama-sama negara yang plural,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement