Rabu 30 Oct 2024 15:53 WIB

Penjajah Harus Minggat dari Palestina, Bang Onim: Kita Harus Tagih Janji PBB

Selama ini bangsa Indonesia tetap getol memberi dukungan kepada Palestina.

Relawan Kemanusiaan Abdullah Onim atau Bang Onim menyampaikan paparan pada acara #BergerakNyata Cinta Palestina di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Masa gencatan senjata konflik antara Palestina dan Israel yang berlangsung selama empat hari hingga 26 November 2023 dimaksimalkan oleh Rumah Zakat untuk mendistribusikan bantuan berupa pakaian hanga untuk 180 jiwa, 4.000 paket makanan hangat, 600 paket keranjang makanan dan 200 paket obat-obatan untuk masyarakat di Gaza Palestina.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Relawan Kemanusiaan Abdullah Onim atau Bang Onim menyampaikan paparan pada acara #BergerakNyata Cinta Palestina di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (25/11/2023). Masa gencatan senjata konflik antara Palestina dan Israel yang berlangsung selama empat hari hingga 26 November 2023 dimaksimalkan oleh Rumah Zakat untuk mendistribusikan bantuan berupa pakaian hanga untuk 180 jiwa, 4.000 paket makanan hangat, 600 paket keranjang makanan dan 200 paket obat-obatan untuk masyarakat di Gaza Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pendiri Nusantara Palestina Center (NPC), Abdillah Onim atau yang akrab dipanggil Bang Onim menggungkapkan bahwa serangan Israel di jalur Gaza saat ini semakin brutal. Dia pun mendorong masyarakat untuk menagih janji PBB untuk mengeluarkan Israel dari Tanah Palestina. 

"Kondisi sampai dengan saat ini kan sudah 385 hari ya, yang mana semakin brutal sebenarnya. Ini sangat disayangkan bagaimana dari PBB sendiri sudah mengeluarkan statement bahwa dalam 12 bulan itu penjajah harus angkat kaki dari tanah Palestina," ujar Bang Onim kepada Republika saat ditemui usai acara launching buku "Degup Cita Para Pendiri Bangsa untuk Palestina" di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/10/2024).

Baca Juga

"Nah ini harus kita kejar janji dari PBB ini, itu harus kita kejar dan ini momennya sebenarnya," ucap dia. 

Dia menuturkan, sampai saat ini yang meninggal dunia di Gaza sudah lebih dari 42.900 warga, dimana 17 ribu di antaranya anak-anak serta 11 ribu-nya adalah perempuan. 

"Ini adalah sebuah genosida yang sudah jelas dan nyata-nyata sudah dipertontonkan kepada dunia internasional terutama kepada masyarakat Indonesia," kata aktivis yang pernah tinggal di Gaza belasan tahun ini.

Bang Onim berharap, Gaza segera aman dan damai kembaku dan warganya bisa mendapatkan bantuan selayaknya, seperti makan, minum, bisa tidur dengan nyaman, dan bisa mendapatkan pendidikan yang layak. 

"Tapi memang selama 12 tahun, 14 tahun saya berada di jalur Gaza, Alhamdulillah Indonesia sebelum 7 Oktober sampai dengan saat ini tetap eksis dalam memberikan dukungan baik itu dalam bentuk materi atau dalam bentuk diplomasi," jelas Bang Onim. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement