REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia berencana untuk merelokasi 1000 warga Gaza ke Indonesia.
Namun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak ide relokasi sebagaimana yang diajukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut karena dinilai imperialistik dan bisa menimbulkan krisis kemanusiaan baru.
Berbeda dengan sikap MUI dan kebanyakan masyarakat, aktivis kemanusiaan yang pernah tinggal di Gaza, Abdillah Onim atau akrab disapa Bang Onim malah setuju dengan rencana pemerintah tersebut. Bahkan, dalam unggahan di Instagramnya, Bang Onim memamerkan fotonya saat bersama Presiden Prabowo.
Dalam foto unggahannya itu, Bang Onim mengatakan, kondisi pasien di Gaza kini tidak butuh perdebatan atau wacana, tapi aksi nyata di butuhkan. Karena itu, dia mengajak kepada nitizen untuk mengawal ide Prabowo segera terealisasi, sehingga pasien patah tulang, pasien luka sobek, pasien kaki putus terutama anak-anak dan wanita segera di tangani.
"Kalau ga segera di tangani maka luka mereka akan busuk dan akan mati secara perlahan lahan," tulis Bang Onim di akun Instagram pribadinya, @bangonim, Kamis (10/4/2025).
Dia pun menyatakan kepada rakyat dan pemerintah Indonesia untuk membangun Rumah Sakit Indonesia di wilayah Rafah yang berada di dekat Mesir, sehingga kedepannya warga Gaza dapat dirawat di rumah sakit tersebut.
"Demikian juga kapal Rumah Sakit Indonesia tetap berlabuh di kota El Arish sehingga bisa menangani pasien asal Gaza korban genosida," kata Bang Onim.
Dalam keterangannya di kolom komentar, Bang Onim juga menyampaikan bahwa masyarakat di Indonesia tidak merasakan posisi seperti warga Gaza. Tidak seperti dirinya yang hampir setiap hari berkomunikasi dengan temannya di Gaza.
BACA JUGA: Viral Perempuan Pukul Askar di Area Masjid Nabawi Madinah, Ini Tanggapan Arab Saudi
"Jangan pandai berdalih, fokus pada nasib pasien Gaza..apa salahnya keluarga mereka yg korban dievakuasi berobat di luar, kalau di biarkan di Gaza kasihan pasien mati perlahan. Cape ngomong ma orang yang tak merasakan langsung kejadian di Gaza," kata Bang Onim.
Hingga berita ini diturunkan, kolom komentar dibanjiri dengan pendapat pro dan kontra. Sampai-sampai admin menutup kolom komentar dengan demikian pembaca tak lagi bisa mengirim pesan.
View this post on Instagram