REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepolisian Daerah Jambi masih mengusut kasus pencabulan terhadap santri yang dilakukan oleh pimpinan salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kota Jambi.
Wadirreskrimum Polda Jambi AKBP Imam Rachman mengatakan dalam kasus ini ada 12 orang korban, diantaranya 11 laki-laki dan 1 orang perempuan.
"Pelaku melakukan aksinya di kediamannya di pondok pesantren tersebut," katanya, Selasa (29/10/2024).
Modus pelaku adalah meminta para korban datang ke kamarnya, kemudian korban diperintahkan mengerjakan sesuatu dan setelah itu pelaku melancarkan aksinya. Para korban tidak melakukan perlawanan dikarenakan pelaku adalah pimpinan pondok pesantren.
Kasubdit IV Renata Ditreskrimum Polda Jambi AKBP Kristian Adi Wibawa mengatakan dari 12 orang korban, diantaranya tujuh orang korban sudah dilakukan pemeriksaan. Sedangkan lima orang korban lainnya masih dalam proses.
"Laporan mendasari yang perempuan itu, pengembangan ternyata ada korban laki-laki juga," kata dia.
Polisi masih mendalami kasus ini untuk memastikan apakah masih ada santri lain yang menjadi korban pimpinan ponpes tersebut. Akibat perbuatannya pelaku dikenakan pasal 81 Jo 76 huruf d D dan atau pasal 82 Jo 76 huruf E undang-undang Nomor 35 tahun 2024 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.