REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Apabila Abdullah bin Al Mubarak berniat menunaikan ibadah haji, di antara kebiasaannya adalah mengumpulkan para sahabatnya. Kemudian dia akan berkata, "Siapakah di antara kalian yang ingin menunaikan ibadah haji?"
Setelah terkumpul, orang-orang yang berniat sama untuk menunaikan haji, dia mengumpulkan sebagian dari uang bekal haji mereka. Kemudian dia memasukkan seluruh uang tersebut ke dalam kotak dan menguncinya dengan gembok.
Kemudian Abdullah bin Al Mubarak punu membawa mereka berhaji. Selama perjalanan haji tersebut, setiap orang akan dibekali uang yang banyak dan diberi makan serta pelayanan terbaik.
Dan apabila sudah selesai ibadah haji mereka, sebelum mereka meninggalkan kota Makkah, mereka akan dibelikan apa saja sebagai hadiah dan buah tangan untuk keluarga di kampun halaman.
Semua biaya perjalanan pulang pun ditanggung ABdullah bin Al Mubarak. Setibanya di kampung halaman, dia akan menyuruh pelayannya menghidangkan makanan untuk mereka.
Setelah dia puas makan di rumahnya, mereka pun dikumpulkan. Kemudian dia mengambil kotak yang berisi simpanan uang jamaah haji tersebut, lalu semuanya dibagikan dan dikembalikan kepada masing-masing pemiliknya, sejumlah harta yang sama yang mereka titipkan. (Lathaif al Maarif, halaman 259).
Abdullah bin Al Mubarak atau Ibnul Mubarak adalah seorang ulama yang memiliki kepakaran di bidang hadits, fikih, hingga sejarah. Beliau lahir pada 118 Hijriyah dan wafat di usia 63 tahun. Selain memiliki kepakaran sejumlah ilmu, beliau dikenal karena kedermawanannya.