REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kantor pusat Turkish Aerospace Industries (TAI) di ibu kota Ankara, mendapat serangan teror pada Rabu (23/10/2024). Laporan-laporan yang dilansir TRT menyebutkan bahwa terjadi ledakan keras dan baku tembak dalam serangan tersebut.
“Sayangnya, jumlah korban tewas mencapai 5 orang, dengan total 22 orang terluka,” kata Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya kepada para wartawan, Rabu.
Layanan darurat dikirim ke lokasi kejadian. Gambar-gambar televisi menunjukkan sebuah gerbang yang rusak dan bentrokan yang terjadi di tempat parkir di dekatnya.
Yerlikaya tidak mengatakan organisasi apa yang berada di balik serangan tersebut, karena proses identifikasi para penyerang masih berlanjut. Meski demikian, Menteri Pertahanan Yasar Guler menuding organisasi teroris PKK.“Kami selalu memberikan hukuman yang setimpal kepada para bajingan PKK ini. Tapi mereka tidak pernah sadar,” kata Guler.“Kami akan mengejar mereka sampai teroris terakhir dihabisi.”
Kepala Kantor Jaksa Penuntut Umum Ankara meluncurkan penyelidikan atas serangan teroris yang menargetkan fasilitas tersebut. TAI adalah salah satu perusahaan pertahanan dan penerbangan terpenting di Turki. Perusahaan ini memproduksi KAAN, pesawat tempur nasional pertama di Turki, di antara produk-produk canggih lainnya.
Kecaman global
Presiden Rusia adalah pemimpin pertama yang mengutuk serangan tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Turki Erdogan yang sedang berada di Kazan untuk menghadiri KTT BRICS.Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk serangan tersebut.
“Kami mengutuk keras terorisme dalam segala bentuknya dan memantau perkembangannya dengan seksama,” kata Rutte di X.
Guterres menyampaikan belasungkawa kepada Turki.“Kami menunggu informasi tetapi mengutuk serangan terhadap warga sipil ini. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarga korban dan berharap untuk pemulihan penuh bagi mereka yang terluka,” kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, atas nama Guterres.
Pakistan “dengan tegas” mengutuk serangan teroris tersebut.Menyampaikan belasungkawa “terdalam” atas jatuhnya korban jiwa, Presiden Asif Zardari menyatakan solidaritasnya dengan pemerintah dan rakyat Turki.
“Pakistan berdiri dalam solidaritas penuh dengan saudara-saudara Turki di masa yang sulit ini. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga mereka yang telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan pengecut ini, dan kami berdoa untuk pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka,” kata Zardari.
Aljazair dan Yordania juga termasuk di antara negara-negara yang mengutuk serangan tersebut.
AS mengutuk keras serangan teror. Pemerintahan Joe Biden mengutuk keras serangan teroris terhadap kantor pusat Turkish Aerospace Industries (TAI) di Ankara. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, menyampaikan duka cita Washington kepada “para korban serangan teror yang mengerikan di Ankara, Turki.”
“Pagi ini, doa kami bersama mereka yang terkena dampak dan keluarga mereka, dan tentu saja, juga rakyat Turki pada saat yang sangat sulit ini,” katanya kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers.
“Pihak berwenang Turki, seperti yang mereka katakan, sedang menyelidiki hal ini sebagai kemungkinan serangan teroris, dan meskipun kami belum mengetahui motif atau siapa yang berada di belakangnya, kami sangat mengutuk tindakan kekerasan ini,” tambahnya.