Senin 21 Oct 2024 07:56 WIB

Menjadi Pemimpin yang Mengayomi

Rasulullah SAW ibaratkan seorang pemimpin seperti perisai pelindung.

Memilih pemimpin (ilustrasi)
Foto: AHS
Memilih pemimpin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang imam (kepala negara) laksana perisai, rakyat di belakangnya dan dia menjadi pelindung bagi rakyatnya" (HR Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW telah menggariskan, tugas seorang imam secara umum adalah memelihara seluruh kemaslahatan rakyat dengan petunjuk Allah SWT dan contoh Rasul SAW semasa menjadi kepala negara di Madinah.

Baca Juga

Al-Imam Hasan Al-Bashri ketika menjawab pertanyaan Khalifah Umar bin Abdul Aziz tentang jabatan seorang imam berkata.

"Sesungguhnya Allah SWT menjadikan imam yang adil itu untuk meluruskan yang bengkok, membimbing yang zalim, memperbaiki yang rusak, membela yang lemah, dan pelindung yang teraniaya.

Dia (seorang imam) seumpama seorang budak yang dipercaya oleh Tuannya (Allah) untuk menjaga dan memelihara harta dan keluarganya, dia tidak akan menghukum dengan hukum jahiliyah, tidak mengikuti orang yang zalim, tidak akan membiarkan orang yang zalim itu berbuat sewenang-wenang terhadap yang lemah, pemegang wasiat anak yatim dan amanat orang miskin, mendidik yang kecil dan mengawasi yang besar."

Oleh karenanya, tidak wajar kalau seorang pemimpin membiarkan rakyatnya terlilit berbagai kesulitan, baik dalam bidang ekonomi, sosial kemasyarakatan, maupun keamanan. Penguasa tidak boleh membiarkan rakyat miskin dan lapar.

Penguasa tidak boleh membiarkan tindak kriminal terjadi. Penguasa harus mewujudkan tertib dan sehat lingkungan kemasyarakatan. Penguasa tidak boleh membiarkan eksploitasi para pemilik modal terhadap para buruh. Penguasa juga tidak boleh membiarkan para cukong melakukan eksploitasi atas rakyat.

Penguasa juga tidak boleh membiarkan rakyat mengeluh karena sekolah mahal dan biaya kesehatan yang tinggi dan lain sebagainya.

Penguasa pun harus melindungi rakyat dan agamanya dari berbagai pencemaran nama baik dan disinformasi. Demikianlah, penguasa memang harus laksana perisai yang melindungi dan mengayomi dalam segala aspek kehidupan. Ia tidak meletakkan kepentingan diri pribadi dan keluarganya di atas kemaslahatan umum.

Pantaslah Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang diberi kekuasaan oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu tidak menasihati mereka, maka Allah mengharamkannya masuk surga" (HR Bukhari)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement