Rabu 16 Oct 2024 14:37 WIB

Perempuan Tangguh, PM Asal Eropa Ini Nekat akan Kunjungi Lebanon di Tengah Gempuran Israel

Meloni menggambarkan sikap Israel tidak dapat dibenarkan.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni berbicara pada konferensi media terakhir di G7 di Borgo Egnazia, dekat Bari di Italia selatan, Sabtu, 15 Juni 2024.
Foto: AP Photo/Andrew Medichini
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni berbicara pada konferensi media terakhir di G7 di Borgo Egnazia, dekat Bari di Italia selatan, Sabtu, 15 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni akan mengunjungi Lebanon, di tengah berlangsungnya serangan udara dan darat Israel. Rencana kunjungan tersebut diumumkan di tengah meningkatnya  kekhawatiran eskalasi berkelanjutan dapat memicu perang besar di Timur Tengah.

Giorgia Meloni menyampaikan kepada Senat pada Selasa (15/10/2024),  berencana mengunjungi Lebanon. Meski demikian, dia tidak memberikan rincian mengenai waktu kunjungannya, menurut laporan dari kantor berita Italia, ANSA.

Baca Juga

Ia juga mengumumkan, Menteri Luar Negeri, Antonio Tajani, sedang menyiapkan kunjungan ke Israel dan Palestina pada pekan depan. Meloni menggambarkan sikap Israel tidak dapat dibenarkan. Sementara itu, serangan terhadap petugas penjaga perdamaian PBB dinilai "tidak dapat diterima."

Israel telah melukai anggota UNIFIL dalam serangan terpisah baru-baru ini, yang mendapat kecaman internasional karena serangan terhadap penjaga perdamaian adalah pelanggaran terhadap hukum internasional.

UNIFIL didirikan pada Maret 1978 untuk memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon dan membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan otoritas di wilayah tersebut. Mandatnya telah diperluas selama bertahun-tahun, terutama setelah perang Israel pada 2006, untuk memantau gencatan senjata dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan.

photo
Serangan di perbatasan Lebanon- (EPA-EFE/ATEF SAFADI)

Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza setelah serangan perlawanan Hamas tahun lalu, yang menewaskan lebih dari 42.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Konflik menyebar ke Lebanon, di mana Israel melancarkan serangan mematikan ke seluruh wilayah tersebut akhir bulan lalu, yang telah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan membuat lebih dari satu juta orang mengungsi. Pada 1 Oktober, Israel meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement