Rabu 16 Oct 2024 09:00 WIB

Program Masuk Napi, Keluar Santri, Apa itu?

Program masuk napi keluar santri tingkatkan kualitas ibadah warga binaan.

Ilustrasi narapidana berdoa dan mengikuti kegiatan keagamaan.
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Ilustrasi narapidana berdoa dan mengikuti kegiatan keagamaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kepulauan Bangka Belitung Harun Sulianto mengapresiasi Lapas Kelas IIA Pangkalpinang meluncurkan program "Masuk Napi, Keluar Santri" sebagai inovasi dalam meningkatkan pembinaan rohani warga binaan di lapas itu.

"Program ini merupakan komitmen luar biasa lapas dalam menjalankan pembinaan kepada warga binaan," kata Harun Sulianto dalam keterangan pers di Pangkalpinang, Selasa (15/10/2024).

Baca Juga

Lapas Kelas IIA Pangkalpinang pada Senin (14/10) telah meresmikan Pesantren Al-Istiqomah sebagai wadah bagi warga binaan untuk mengikuti Program "Napi Masuk, Keluar Santri" di lingkungan lapas tersebut.

"Program “Masuk Napi, Keluar Santri” di lapas ini merupakan sarana bagi warga binaan untuk memperdalam agama Islam, memperbaiki diri dan menjadi warga yang berguna," ujarnya.

Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkot Pangkalpinang, para aparat penegak hukum, Majelis Ulama Indonesia Kepulauan Babel dan jajaran Kemenag Pangkalpinang dan para pesantren mitra kerja lapas dalam mendukung dan mewujudkan pesantren ini.

"Kegiatan ini dalam rangka melaksanakan arahan Menkumham Supratman Andi Agtas, agar seluruh jajaran untuk terus melakukan inovasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam membina warga binaan," ujarnya.

Penjabat Wali Kota Pangkalpinang Budi Utama sangat mengapresiasi dan merasa bangga dengan diadakannya program “Masuk Napi, Keluar Santri” sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam mengembalikan warga binaan ke masyarakat dengan bekal agama yang kuat.

“Program ini sangat bagus, agar warga binaan kedepannya tidak dipandang rendah oleh masyarakat. Saya berharap teman-teman lain termotivasi agar menjadi manusia yang berguna kedepannya,” harapnya.

Kepala Lapas Pangkalpinang Hidayat mengatakan Lapas Pangkalpinang telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang dan Pondok Pesantren Azamtu Pangkalpinang, untuk mendukung berbagai program pembinaan seperti pendidikan agama dan keterampilan bagi warga binaan.

"Kita telah mengukuhkan guru mengaji dan diharapkan dapat menjadi teladan bagi Warga Binaan dalam mendalami agama, memperbaiki diri, dan mengamalkan ajaran Islam secara konsisten,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement