Jumat 11 Oct 2024 18:47 WIB

Dirujak Ustadz Nuruddin, Guru Gembul Akui Kalah Telak Saat Debat Soal Akidah di UI

Guru Gembul mengaku kalah telak dalam debat tersebut

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Guru Gembul
Foto:

Guru Gembul mengaku tidak ingin mencari alasan-alasan atas kekalahannya. Dalam video itu, dia hanya ingin menjelaskan tentang kronologi terjadinya debat tersebut. 

"Jadi ceritanya begini Baraya (saudara), debat kemarin itu terjadi 9 Oktober tahun 2024 di UI. Itu awal mulanya adalah ada sebuah pernyataan saya yang kemudian menjadi polemik di masyarakat," kata Guru Gembul. 

Pernyataan Guru Gembul itu menjadi polemik karena dia menyatakan bahwa akidah itu tidak bisa diilmiahkan. Guru Gembul juga mengaku tidak mau untuk mengilmiahkan akidah.

"Nah pernyataan itu di luar dugaan saya, di luar perkiraan dan pikiran saya itu menjadi polemik di masyarakat. Saya bertanya-tanya kenapa hal ini menjadi sebuah polemik?," kata Guru Gembul. 

Apalagi, menurut dia, sudah banyak juga orang yang menyatakan bahwa tidak semua dalam agama itu bisa dinalar, dirasionalisasikan, atau diilmiahkan. 

"Dan saya menempatkan akidah sebagai salah satu dari unsur agama Islam itu adalah bagian yang sakral itu, bagian yang tidak bisa dirasionalisasikan, tidak bisa diempiriskan dan tidak bisa diilmiahkan," jelas dia.

Karena itu, ketika Guru Gembul berhubungan dengan dalil-dalil yang berhubungan dengan akidah, dia pun akan menerima apa adanya tanpa bertanya. Dia menganggap ulama-ulama terdahulu juga berpandangan seperti itu.

Sama seperti ketika Imam Malik ketika ditawari diskusi hal yang terkait dengan sifat-sifat Allah. Maka, menurut dia, Imam Malik mengatakan jangan bertanya "bagaimana". 

"Atau ketika Imam Ahmad bin Hanbal "digebukin" pada waktu itu untuk menjawab sebuah pertanyaan yaitu apakah Alquran itu makhluk atau bukan? Beliau hanya menjelaskan bahwa Alquran itu adalah kalam Allah dan tidak melanjutkan apapun karena ya sudah selesai dari situ," jelas Guru Gembul. 

Sikap seperti inilah yang Guru Gembul pikir juga harus dipegang ketika ada pertanyaan, ada diskursus, ada dialektika terkait dengan akidah, terkait dengan zat Allah, sifat Allah, tentang takdir, dan lain sebagainya. Ketika ada pertanyaan tentang seperti itu, Guru Gembul menganggap sudah tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan. 

"Maka saya akan menghentikan perdebatan itu dan saya akan berhenti di situ saja. Maksudnya saya tidak akan menalarnya, saya tidak akan mencoba untuk mendiskursuskannya. dan lain sebagainya," ucap Guru Gembul. 

Namun, pemikiran Guru Gembul itu pun banyak ditentang kalangan ulama dan kalangan akademisi, salah satunya adalah Ustadz Nuruddin. Bahkan, Ustadz Nuruddin dalam kanal Youtubenya menjelaskan tentang kesalahan-kesalahan berpikir Guru Gembul. 

Akhirnya, Guru Gembul pun mengajak Ustadz Nuruddin untuk berdiskusi secara langsung atau podcast, seperti halnya dia berdiskusi dengan Fahri Hamzah, Ade Armando, ataupun dengan Ustadz Felix Siauw. "Nah, cuma ternyata dibukalah perdebatan yang lebih terbuka di sebuah universitas yang dihadiri oleh ratusan orang pada waktu itu," ujar Guru Gembul. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement