REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Syekh Al-Waleed Shamsan, ditunjuk sebagai salah satu imam di Masjidil Haram, Makkah. Penobatan ini pun membuat jagat maya di negara Arab ramai.
Para tweeps di platform “X” membagikan keputusan kerajaan yang menunjuk Syekh Al-Waleed Al-Shamsan sebagai Imam Masjidil Haram di Makkah untuk memperkuat kepemimpinan spiritual di dua Masjid Suci, mengingat kembali sebuah tweet yang menyentuh yang diposting oleh ayahnya sebelum kematiannya.
Setelah 11 tahun berdoa dan berharap, impian ayah Syekh Dr Al-Waleed Al-Shamsan menjadi kenyataan, saat ia memimpin jamaah untuk pertama kalinya hari ini, Ahad (6/10/2024), dalam sholat Subuh di Masjidil Haram.
Sang ayah, yang telah meninggalkan dunia ini lima tahun lalu, telah mengungkapkan harapannya untuk melihat putranya menjadi imam di Masjidil Haram, sebuah harapan yang tidak dapat ia lihat dengan mata kepalanya sendiri, namun cahaya doanya terus bersinar setelah kepergiannya.
Dalam sebuah tweet yang diposting oleh Khalid Al-Shamsan pada 2013, ia menulis: ” Al-Waleed adalah putra tertua, semoga Allah memberkatinya. Saya memohon kepada Allah agar kita segera melihatnya sebagai imam dan khatib di Masjid Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian.” Kata-kata ini merupakan wasiat yang tulus dan doa yang tulus dari seorang ayah untuk putranya.
Doa Syekh Al-Syamsan dikabulkan dengan dikeluarkannya Keputusan Agung yang menunjuk Al-Waleed sebagai Imam Masjidil Haram.
Syekh Dr Abdulrahman Al-Sudais, Kepala Urusan Agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mengumumkan penunjukan Syekh Badr Al-Turki dan Syekh Dr Alwaleed Al-Shamsan sebagai Imam Masjidil Haram.
Al-Sudais juga mengumumkan penunjukan Syekh Dr Mohammed Barhaji dan Syekh Dr Abdullah Al-Qarafi sebagai Imam di Masjid Nabawi.