Sabtu 21 Sep 2024 07:20 WIB

Pilih Mana: Jadikan Alam Kubur sebagai Taman Surga atau Jurang Neraka?

Nabi Muhammad menyebut kubur sebagai taman taman surga atau jurang neraka.

Ilustrasi kuburan
Foto: Wikipedia
Ilustrasi kuburan

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Suatu ketika, Baginda Nabi SAW datang untuk shalat. Lalu, beliau melihat sekumpulan sahabat sedang

tertawa-tawa sampai gigi mereka terlihat jelas.

Baca Juga

Baginda Nabi bersabda, "Apabila kalian banyak mengingat maut, maka

keadaan kalian tidak akan seperti yang kulihat saat ini. Oleh karena itu,

perbanyaklah mengingat maut. Tidak sehari pun yang terlewati, kecuali kubur akan berkata, 'Aku tempat bersendirian, aku tempat yang sunyi, aku tempat yang penuh dengan debu, dan aku tempat yang penuh dengan ulat-ulat.'

Apabila seorang mukmin diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan

berkata, 'Sungguh berkah kedatanganmu. Kamu baik sekali, kamu telah

datang. Di antara orang yang berjalan di atas bumi ini, engkaulah yang paling

kusukai.

Sekarang engkau telah diserahkan kepadaku, maka engkau akan

melihat perlakuan baikku padamu.' Lalu, kubur akan meluas sejauh pandangan mayit, dan akan dibukakan baginya salah satu pintu surga, sehingga berhembus angin dan keharuman surga kepadanya.

Jika seseorang yang jahat dimasukkan ke kubur, maka kubur akan berkata, 'sungguh tidak berkah kedatanganmu. Engkau jahat sekali, engkau telah datang. Di antara orang yang berjalan di atas bumi ini, engkaulah yang paling kubenci. Kini engkau telah diserahkan kepadaku. Lihatlah bagaimana aku memperlakukan dirimu.'

Kemudian kubur akan menghimpitnya, sehingga tulang rusuknya saling tikam-menikam. Selanjutnya datanglah tujuh puluh ekor ular yang akan

menyiksanya. Jika satu saja dari ular itu menyemburkan bisanya ke bumi, tidak akan ada sehelai rumput pun yang dapat tumbuh di atasnya. Ular-ular itu terus mematuknya sampai Hari Kiamat."

Kemudian Baginda Nabi SAW bersabda, "Kubur adalah taman dari taman-taman surga, atau jurang dari jurang-jurang neraka." (dari Kitab Misykat)

Maulana Muhamamd Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitab Fadhilah Amal menjelaskan, takwa kepada Allah SWT  adalah suatu perkara yang

sangat penting, sehingga Baginda Nabi SAW selalu

memikirkan dan merenungkannya. Mengingat maut sangat bermanfaat untuk meningkatkan ketakwaan.

"Oleh karena itu, Baginda Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam memberikan resep ini kepada kita," tulis Maulana Zakariyya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement