REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Suatu ketika, Baginda Nabi SAW datang untuk shalat. Lalu, beliau melihat sekumpulan sahabat sedang
tertawa-tawa sampai gigi mereka terlihat jelas.
Baginda Nabi bersabda, "Apabila kalian banyak mengingat maut, maka
keadaan kalian tidak akan seperti yang kulihat saat ini. Oleh karena itu,
perbanyaklah mengingat maut. Tidak sehari pun yang terlewati, kecuali kubur akan berkata, 'Aku tempat bersendirian, aku tempat yang sunyi, aku tempat yang penuh dengan debu, dan aku tempat yang penuh dengan ulat-ulat.'
Apabila seorang mukmin diletakkan di dalam kubur, maka kubur akan
berkata, 'Sungguh berkah kedatanganmu. Kamu baik sekali, kamu telah
datang. Di antara orang yang berjalan di atas bumi ini, engkaulah yang paling
kusukai.
Sekarang engkau telah diserahkan kepadaku, maka engkau akan
melihat perlakuan baikku padamu.' Lalu, kubur akan meluas sejauh pandangan mayit, dan akan dibukakan baginya salah satu pintu surga, sehingga berhembus angin dan keharuman surga kepadanya.
Jika seseorang yang jahat dimasukkan ke kubur, maka kubur akan berkata, 'sungguh tidak berkah kedatanganmu. Engkau jahat sekali, engkau telah datang. Di antara orang yang berjalan di atas bumi ini, engkaulah yang paling kubenci. Kini engkau telah diserahkan kepadaku. Lihatlah bagaimana aku memperlakukan dirimu.'
Kemudian kubur akan menghimpitnya, sehingga tulang rusuknya saling tikam-menikam. Selanjutnya datanglah tujuh puluh ekor ular yang akan
menyiksanya. Jika satu saja dari ular itu menyemburkan bisanya ke bumi, tidak akan ada sehelai rumput pun yang dapat tumbuh di atasnya. Ular-ular itu terus mematuknya sampai Hari Kiamat."
Kemudian Baginda Nabi SAW bersabda, "Kubur adalah taman dari taman-taman surga, atau jurang dari jurang-jurang neraka." (dari Kitab Misykat)
Maulana Muhamamd Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitab Fadhilah Amal menjelaskan, takwa kepada Allah SWT adalah suatu perkara yang
sangat penting, sehingga Baginda Nabi SAW selalu
memikirkan dan merenungkannya. Mengingat maut sangat bermanfaat untuk meningkatkan ketakwaan.
"Oleh karena itu, Baginda Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam memberikan resep ini kepada kita," tulis Maulana Zakariyya.