Senin 16 Sep 2024 13:33 WIB

Potensi Nuklir di Dalam Lautan Sudah Diisyaratkan Alquran Sejak Dulu, Ini Buktinya

Dengan teknologi nuklir yang aman, laut akan mencukupi kebutuhan energi di dunia.

Nelayan menerjang gelombang di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (3/2/2024).  Nelayan setempat mengatakan, sejak sepekan terakhir sebagian besar nelayan di wilayah itu memilih libur melaut akibat cuaca buruk dengan ombak mencapai 2,5 meter yang membahayakan keselamatan nelayan.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Nelayan menerjang gelombang di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (3/2/2024). Nelayan setempat mengatakan, sejak sepekan terakhir sebagian besar nelayan di wilayah itu memilih libur melaut akibat cuaca buruk dengan ombak mencapai 2,5 meter yang membahayakan keselamatan nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak lama, lautan dianggap memiliki kekuatan magis. Orang Yunani percaya jika Poseidon adalah dewa penguasa laut. Orang Hindu menganggap jika ada dewa penguasa laut bernama Hyang Baruna. Di pesisir selatan, masih banyak yang mempersembahkan sesajen untuk Nyai Roro Kidul. Alquran mendobrak tahayul dan khurafat tersebut. Alquran mengatakan, laut memang punya potensi besar tetapi untuk dimanfaatkan bukan disembah.

Buktinya, salah satu objek yang disebutkan Allah saat bersumpah pada banyak ayat Alquran yakni lautan. Salah satunya ada dalam Surah at-Thur ayat 6.

Baca Juga

وَالْبَحْرِ الْمَسْجُوْرِۙ

Wal-baḥril-masjụr

Dan demi laut yang di dalam tanahnya ada api,

Sebagian besar ahli tafsir mengungkap jika ayat tersebut bercerita tentang kejadian pada Hari Kiamat. Di hari itu, lautan akan dipanaskan hingga menggolak. Hal tersebut sesuai dengan Surat At-Takwir ayat 6: “Dan apabila lautan dipanaskan”.

Bambang Pranggono dalam Percikan Sains dalam Alquran mengutip penjelasan Rachel L.Carson, seorang pakar biologi kelautan dari John Hopkins university. Carson mengungkapkan, lautan adalah gudang mineral terbesar di bumi. Lautan mengandung 50 ribu triliun ton garam mineral.  Mineral tersebut mengalir dari daratan ke laut melalui sungai sepanjang masa.

Laut pun memiliki kawah berapi di dasarnya yang mengalir borium, sulfur, yodium dan chlor. Air laut mengandung sodium chlorida dan potassium sulfat, sejenis garam yang diperlukan oleh industri. Logam seperti tembaga, lithium, bromium dan magnesium bisa dihasilkan dari air laut.

Untuk menjelaskan adanya api di lautan, Bambang Pranggono mengungkap, hal tersebut kemungkinan merupakan isyarat untuk sumber energi panas. Lautan mengandung 10 triliun ton deuterium, sejenis isotop hidrogen yang kelebihan neutron di inti atomnya. Deuterium ini mudah dipisahkan dari air laut. Unsur kimia tersebut pun bisa menjadi  bahan bakar utama bagi reaktor pembangkit energi sistem nuklir fusion, proses yang disebut lebih aman dibanding nuklir fission karena tidak mengeluarkan debu radioaktif yang berbahaya.

photo
Pada file foto 27 Februari 2021 ini, Samudera Pasifik melihat-lihat unit reaktor nuklir No. 3, kiri, dan 4 di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di kota Okuma, prefektur Fukushima, timur laut Jepang. - (AP/Hiro Komae)

Panas yang ditampug kemudian menjadi uap yang akan memutar dinamo pembangkit listrik. Proses nuklir fusion ini berlangsung di matahari yang menghasilkan energi panas bagi planet-planet di sekitarnya. Dengan teknologi nuklir yang aman, laut akan mencukupi kebutuhan energi panas sedunia yang bisa menggantikan minyak bumi. Energi fosil yang kini sedang berupaya ditekan mengingat dampaknya terhadap perubahan iklim.

Bagi Bambang Pranggono, minyak bumi pada awalnya memang bisa menjawab sumpah Allah mengenai energi panas dalam lautan. Minyak bumi merupakan fosil tumbuh-tumbuhan dan binatang laut purba yang berproses terurai selam amasa yang panjang. Alhasil, minyak bumi pun merupakan produk dari lautan.

“Dan Dialah yang menundukkan lautan agar dapat kamu makan daging segar daripadanya, dan dapat kamu keluarkan perhiasan daripadanya untuk dipakai, dan kapu lihat kapal berlayar diatasnya dan agar dapat kamu cari lagi kelebihannya, dan agar kamu bersyukur. (QS An-Nahl: 14).

 

Energi alternatif.. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement