REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi dinilai memamerkan kepintaran saat menjalani rapat bersama Komisi 2 DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024). Dalam rapat yang disiarkan di channel Youtube Komisi II DPR RI tersebut, Yudian membeberkan profil dirinya sebagai seorang yang berprestasi sejak belajar di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, DIY.
Dia kemudian menyebutkan sejumlah prestasinya seperti juara lomba pidato dan juara lomba imam sholat istisqa saat berusia 16 tahun, hingga mendapatkan nilai sempurna dalam tafsir Alquran dan Tarikh semasa di pesantren. “Saya mungkin satu-satunya orang pesantren yang bisa tafsir Alquran nilai 100 di ijazah dan tarikh atau sejarah, “ujar dia dalam rapat yang membahas soal polemik pelarangan jilbab Paskibraka tersebut.
Saat kuliah di Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta dan Filsafat UGM, Yudian mengaku pernah menerjemahkan lebih dari 50 buku bahasa Arab dari Inggris ke Prancis dan ke bahasa Indonesia. Dia pun mengeklaim sebagai peraih beasiswa untuk melanjutkan studi program Master of Arts (MA) di Kanada. Selain itu, Yudian mengungkapkan, dia juga mungkin satu-satunya dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang bisa masuk Fakultas Hukum Harvard. “Mungkin siaya satu-satunya dosen PTKIN perguruan tinggi islam negeri yang bisa masuk fakultas hukum Harvard. The best law school in earth,”ujar dia.
Menanggapi komentar Yudian, Ketua Komisi 2 DPR RI Ahmad Doli Kurniawan mengatakan, seharusnya Yudian mengikuti tugas utama BPIP yakni membumikan dan mengaruskan Pancasila. Dengan kepintaran yang dimiliki, ujar dia, seharusnya BPIP mampu melakukan tugas tersebut.
“Saudara bisa mengatakan saudara pintar. Itu urusan prof sendiri. Dengan kepintaran prof menganggap semua republik ini sama pintarnya dengan prof. Jangan anggap apa yang saudara pikirkan orang paham,”jelas dia.
"Faktanya waktu itu kepala BPIP mengatakan Pancasila itu agama adalah musuh Pancasila. Faktanya, kemarin soal Paskibraka meengatakan kepala BPIP melarang pakai jilbab. Menurut saya, waktu itu saya sudah lakukan. Kami mengundang saudara-saudara ke forum terhormat untuk dimintai penjelasan. Supaya saudara-saudara bisa pakai fasilitas kita menyampaikan ke publik bahwa itu tidak benar,”tambah dia.
Latar belakang Yudian dinilai tidak sesuai dengan program BPIP..