Kamis 05 Sep 2024 14:34 WIB

Kenali dan Hindari 10 Jenis Maksiat Hati

Maksiat hati menjadikan suatu ibadah tidak lagi ikhlas karena Allah.

Ilustrasi Berdoa agar terhindar dari maksiat hati.
Foto:

Keenam, menyebut-nyebut kebaikan sedekah (kepada peminta atau penerimanya). Contohnya dengan mengatakan, "Saudara tidak mau menolong saya, padahal saya suka menolong Saudara." Menyebut-nyebut kebaikan itu dapat meleburkan pahala kebaikan itu sendiri. Pada akhirnya, ini bisa terjerumus pada perbuatan dosa.

Ketujuh, berburuk sangka kepada Allah (padahal orang mukmin diharuskan selalu mengharapkan rahmat Allah, sambil bertobat dari dosa, berusaha dan berikhtiar). Buruk sangka kepada hamba Allah (yakni buruk sangka ke mukmin yang saleh juga termasuk maksiat hati). Kecuali buruk sangka terhadap orang yang benar-benar jahat, maka buruk sangkanya itu tidak berdosa.

Mendustakan takdir dan qadha Allah berarti menganggap, semua kejadian--bahkan yang dianggapnya tidak masuk akal--bukan merupakan takdir-Nya. Hal itu juga termasuk maksiat hati.

Kedelapan, merasa gembira melakukan perbuatan maksiat, baik yang dilakukannya sendiri atau yang dilakukan oleh orang lain, dan mengingkari janji walaupun kepada orang kafir.

Kesembilan, menipu dan membenci sahabat Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan orang-orang yang saleh.

Terakhir, bakhil atau tidak mau melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan Allah. Misal, seorang Muslim enggan berzakat dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement