Tawakal pasti menggelorakan semangat berikhtiar. Ikhtiar merupakan takdir Allah bagi manusia dalam meraih dan mewujudkan segala sesuatu.
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Kesungguhan ikhtiar merupakan tangga menuju kesuksesan. Ikhtiar merupakan satu-satunya penolong diri kita. Seperti yang diungkapkan oleh Yusuf bin Asbath, ''Berikhtiarlah kamu seperti ikhtiarnya seseorang yang tidak akan selamat tanpanya.''
BACA JUGA: Protes Keras RS Medistra Soal Jilbab, Siapa Dr Diani? Kakeknya Tokoh Utama Muhammadiyah
Nabi Musa berhasil membuktikan realitas ini. Ikhtiar Beliau yang maksimal akhirnya mendatangkan pintu kesuksesan dan pertolongan Allah.
وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِفَتَاهُ لَا أَبْرَحُ حَتَّىٰ أَبْلُغَ مَجْمَعَ الْبَحْرَيْنِ أَوْ أَمْضِيَ حُقُبًا
''Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya: 'Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun'.'' (QS Alkahfi [18]: 60)