Rabu 04 Sep 2024 17:33 WIB

Wasiat Kebahagiaan Sang Sahabat Nabi

Sebelum berislam, Amr bin Ash sempat memusuhi Rasulullah SAW.

ILUSTRASI Sahabat Nabi.
Foto:

Kala itu, Abdullah mendapati sang ayah sedang menangis. "Wahai, ayahku," katanya membuka percakapan, "bukankah Rasulullah telah menyampaikan kabar gembira kepada engkau?"

Amr bin 'Ash menjawabnya dengan terbata-bata, "Duhai anakku! Aku telah mengalami tiga tahap dalam hidup. Awalnya, aku termasuk para pembenci Rasulullah. Saat itu, betapa senangnyaaku jika sampai bisa menangkap dan membunuh beliau dengan tanganku sendiri. Dan seandainya Allah mewafatkanku ketika itu, pasti aku termasuk penghuni neraka."

Amr bin 'Ash melanjutkan nasihatnya: "Namun, Allah kemudian menghadirkan rasa cinta di dalam hatiku kepada Islam. Maka aku mendatangi Nabi SAW dan berkata kepada beliau, 'Aku akan membaiat engkau.'

Rasulullah kemudian mengulurkan tangan kanan beliau. Namun, kemudian aku menahan sebentar tanganku.

'Ada apa, wahai Amr?' tanya beliau.

Aku menjawabnya, 'Aku ingin engkau memberikan satu syarat kepadaku.'

'Apa syarat yang engkau inginkan?' tanya Rasulullah kemudian.

'Aku ingin agar dosa-dosaku di masa lampau diampuni Allah,' jawab ku.

Maka Rasulullah bersabda, 'Apakah engkau tidak mengetahui, Islam menghapus dosa-dosa yang telah lalu (sebelum memeluk Islam)? Demikian pula hijrah, menghapus kesalahan-kesalahan yang sudah lalu? Demikian pula ibadah haji, menyucikan dosa yang lalu?'"

Amr bin 'Ash melanjutkan penuturannya: "Sungguh, tidak ada satu orang pun yang lebih kucintai daripada Rasulullah. Kedua mataku selalu membayangkan diri beliau.

Aku selalu segan bila berhadapan mata dengan beliau karena aku sangat menghormati beliau. Bila kiranya aku diminta menjelaskan bagaimana fisik beliau, mungkin aku tidak akan mampu.

Jika aku wafat, aku berharap digolongkan sebagai penduduk surga."

"Saat kau menguburkanku," katanya kepada sang putra, "lalu melempari jenazahku dengan tanah makam, berdirilah sebentar di dekat makamku. Maka, aku menunggu apa yang aku akan jawab dari pertanyaan utusan (malaikat) Tuhanku."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement