Selasa 03 Sep 2024 16:07 WIB

Intelejin Israel akan Interogasi Imam Masjid Al-Aqsa Syekh Sabri Setelah Gerebek Rumahnya

Syekh Sabri berulang kali hadapi penangkapan dan interogasi

Imam Masjid Al Aqsa, Syekh Ikrimah Shabri berulang kali hadapi penangkapan dan interogasi
Foto:

Sebelumnya, Polisi Israel telah mengeluarkan larangan selama enam bulan terhadap Imam Masjid Al-Aqsa Syekh Ikrimah Sabri untuk memasuki Kompleks al-Aqsa.

Hal ini diumumkan tak lama setelah sekelompok ekstremis Yahudi melakukan latihan penyembelihan sapi merah sebagai persiapan penghancuran situs tersuci ketiga umat Islam tersebut.

Keputusan pelarangan tersebut, yang diumumkan pada Kamis pagi, dikonfirmasi oleh pengacara Sheikh Sabri, Khaled Zabarqa, dalam pernyataan pers. 

New Arab menyatakan larangan tersebut menyusul penangkapan Syekh Sabri Jumat lalua setelah menyampaikan khotbah di Masjid al-Aqsa memuji kesyahidan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh.

Meskipun ia dibebaskan tak lama setelah itu, larangan tersebut secara resmi diberlakukan Kamis. Dewan Wakaf Islam dan Tempat Suci di Yerusalem mengecam keras larangan tersebut.

Dalam siaran persnya, dewan tersebut mengkritik pemerintah Israel karena menerapkan larangan terhadap Ikrimah Sabri, seorang anggota dewan dan seorang tokoh terkemuka, untuk memasuki masjid selama enam bulan.

Dewan menegaskan kembali posisinya bahwa umat Islam memegang hak eksklusif atas Masjid al-Aqsa, termasuk seluruh area seluas 144 dunam, semua tempat ibadah, bangunan, halaman, tembok, dan jalur aksesnya. Ditegaskan bahwa tidak ada otoritas yang berhak mencegah Muslim manapun mengakses masjid untuk shalat dan menunaikan kewajiban agama mereka.

Dewan Wakaf Islam menggarisbawahi bahwa tindakan terhadap anggotanya tidak akan menghalangi mereka dari tugas membela dan melindungi Masjid Al-Aqsa.

Dewan menegaskan kembali bahwa masjid tersebut adalah situs suci Islam khusus bagi umat Islam, di bawah perwalian Raja Abdullah II bin Al-Hussein, yang mengawasi situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem. Israel telah menduduki Tepi Barat Palestina, termasuk Yerusalem Timur, sejak 1967.

Syekh Ikrimah Sabri terus menerus menegaskan bahwa Israel bertujuan untuk mencegah kritik terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para penjajah di Masjid Al-Aqsa, dan menuduh media Israel dan kelompok-kelompok ekstremis menghasutnya “dengan kejam dan sengaja”.

BACA JUGA: Protes Keras RS Medistra Soal Jilbab, Siapa Dr Diani? Kakeknya Tokoh Utama Muhammadiyah

 

Polisi Israel telah menangkap Syekh Sabri beberapa kali selama beberapa tahun terakhir. Syekh Ikrimah Sabri naik ke mimbar Masjid Al-Aqsa untuk pertama kalinya untuk menyampaikan khutbah pada 1973, dan selama 51 tahun berturut-turut dia terus memenuhi peran ini, tetapi khutbah dan kata-katanya tidak menarik bagi penjajah Israel, yang mulai mengejarnya pada tahun 2000 dengan meletusnya Intifada Kedua.

Sejak saat itu, dia menjadi sasaran pemanggilan, penangkapan dan interogasi, selain hukuman pengusiran dari Masjid Al-Aqsa dan larangan bepergian, serta ancaman untuk menghancurkan rumahnya di lingkungan Sawana dekat Masjid Al-Aqsa.

photo
Provokasi Israel di Kompleks Masjid al-Aqsa - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement