Selasa 03 Sep 2024 15:34 WIB

Kesederhanaan Paus: Naik Pesawat Komersial, Mobil Innova, dan Nginap di Kedutaan

Paus Fransiskus melakukan kunjungan ke sejumlah negara.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas tampak turut menerima kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (3/9/2024).
Foto: dok kemenag
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas tampak turut menerima kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (3/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Pesawat yang membawa Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024), pukul 11.26 WIB. Dia pun memuji kesederhanaan yang ditampilkan pemimpin gereja Katolik dunia itu. 

Paus datang dari Vatikan menggunakan pesawat Alitalia, maskapai penerbangan nasional Italia yang kini diambil alih oleh ITA Airways. Di Jakarta, Paus dijemput oleh mobil Toyota Innova dan menginap di Kedubes Vatikan.

Baca Juga

Gus Yaqut memuji kesederhanaan Paus Fransiskus yang lebih memilih kendaraan yang sederhana, bukan kendaraan mewah. Termasuk menginap tidak juga di hotel mewah, tapi di Kedutaan Vatikan. 

"Beliau ini pimpinan Tahta Suci Vatikan, pemimpin negara dan pemimpin umat. Dengan kesederhananya beliau tunjukkan, bagaimana beliau memilih kendaraan pun dengan cara yang sangat sederhana, dan ini patut untuk dicontoh," ujar Gus Yaqut dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024). 

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia ini, kata Gus Yaqut, merupakan sebuah kebanggaan. Sebelumnya, Paus Paulus ke-6 juga telah mengunjungi Indonesia pada 1970, dan Paus Johannes Paulus ke-2 pada 1989.

"Yang paling penting menurut saya dari semua proses ini adalah mempererat hubungan antara Indonesia dan Vatikan," ucap Gus Yaqut.

Kedatangan Paus di Bandata Soekarno Hatta juga disambut Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Ignasius Jonan, sejumlah pejabat Eselon I Kemenag.

"Ini kunjungan apostolik terpanjang dari beliau ya, mulai dari Indonesia, Papua New Guinea, kemudian Timor Leste, dan Singapura," ujar Gus Yaqut.

Dia mengatakan, kunjungan ini harus dimaknai sebagai keinginan untuk membangun perdamaian. Menag mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan, sikap saling memahami, dan saling pengertian. 

"Kami berharap beliau menyaksikan bagaimana keberagaman di Indonesia itu bisa terpelihara dengan baik," ucap dia.

Gus Yaqut juga menyampaikan pesan dari Paus Fransiskus tentang pentingnya menjaga dialog antariman. Karena dialog antariman itu menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia.

"Acara di Istiqlal nanti juga penting, karena setelah pertemuan dengan presiden, beliau akan melanjutkan di Istiqlal, ada acara Interfaith Dialogue. Saya kira ini manifestasi dari apa yang tadi beliau ucapkan, bahwa dialog itu menjadi kunci utama bagi sukses perdamaian, bukan hanya dunia, tapi antarumat manusia," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement