Rabu 28 Aug 2024 15:17 WIB

Mitos Pembawa Sial Sudah Beredak Sejak Zaman Firaun, Ini Jawaban Alquran

Allah pun berfirman bahwa kesialan yang mereka alami merupakan ketetapan dari Allah.

Mumi Firaun Ramesses (Ramses) II. Firaun inilah yang dahulu mengejar Nabi Musa dan Bani Israil.
Foto:

Pada zaman jahiliyah, masyarakat Makkah menganggap datangnya burung malam atau kadang disebut burung hantu sebagai penanda sial. Sebagian orang berkeyakinan kalau rumahnya didatangi burung tersebut, ada salah seorang dari penghuninya yang akan wafat.

Pada masa Rasulullah SAW hidup, ada sebagian orang yang berkeyakinan bahwa bulan Safar sebagai bulan kedua tahun Hijriyah adalah bulan sial dan penuh bala. Acara bepergian serta aktivitas pun dibatalkan karena mitos ini.

Mitos juga terjadi bahwa pada Ra bu terakhir di bulan Shafar, di turunkan 320 ribu bala. Bahkan, ada yang menyebarkan hadis pal su tentang bulan Shafar, yakni, "Barang siapa yang bergembira dengan keluarnya bulan Shafar, maka aku akan berikan kabar gem bira dengan surga."

Rasulullah memang pernah bersabda tentang adanya kesialan pada tiga hal. Hanya, hadis itu harus ditempatkan pada konteksnya. "Tidak ada penularan pe nyakit dan tidak ada ramalan sial, tapi terdapat kesialan pada tiga: kuda, perempuan, dan rumah." (Muttafaq alaih). Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa maksud kesialan di sini adalah kesialan yang dapat mendatangkan permusuhan dan ben cana. Bukan anggapan sebagian orang yang meyakini bahwa ke tiga hal tersebut dapat membawa sial.

Ini terbukti dalam hadis lain nya yang diriwayatkan Sa'ad bin Abi Waqqash RA. Rasulullah SAW bersabda, "Tiga hal yang membuat bahagia: istri yang jika kamu lihat menyenangkanmu dan jika kamu tinggalkan, maka kamu merasa tenang atas dirinya dan hartamu, hewan tunggangan yang berjalan cepat sehingga dapat membawamu menyusul pa ra rekanmu dan rumah yang luas dengan banyak fasilitas. Dan, tiga hal yang termasuk kesusahan: Istri yang jika kamu lihat maka ia menjengkelkanmu, suka menjelekkanmu dengan mulutmu dan jika kamu tinggalkan kamu tidak tenang atas dirinya dan hartamu, hewan tunggangan yang lambat, jika kamu pukul maka ia akan me nurutimu, tapi jika kamu biarkan maka ia tidak akan membawamu menyusul para sahabatmu dan rumah yang sempit yang tidak mempunyai banyak fasilitas."

 

Fatwa muktamar NU...

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement