Selasa 27 Aug 2024 13:39 WIB

Gara-Gara Ini, Israel Tolak Genjatan Senjata

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali batal.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Warga Palestina menangisi jenazah di pemakaman belasan yang syahid dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024.
Foto:

Para mediator mengajukan sejumlah alternatif terhadap keberadaan pasukan Israel di Koridor Philadelphia dan Koridor Netzarim yang melintasi bagian tengah Jalur Gaza, tetapi tidak ada yang diterima oleh para pihak, kata sumber-sumber Mesir.

Israel juga menyatakan keberatan terhadap beberapa tahanan Palestina yang dituntut Hamas untuk dibebaskan, dan Israel menuntut mereka keluar dari Gaza jika dibebaskan, kata sumber-sumber tersebut menambahkan.

Telah terjadi banyak perundingan antara tim dari Israel, AS, dan Mesir sejak Kamis pekan lalu untuk mempersempit kesenjangan yang tersisa, kata pejabat senior AS, sebagai persiapan untuk Sabtu, ketika Qatar dan Mesir bertemu dengan perwakilan senior Hamas untuk membahas proposal tersebut secara terperinci.

Pada Ahad lalu, pejabat senior dari Israel bergabung dalam pembicaraan untuk membahas masalah-masalah yang belum terselesaikan dengan dukungan para mediator, kata pejabat senior AS tersebut tetapi tidak memberikan penilaian pasti mengenai apakah ada terobosan.

Hamas mengatakan Israel telah menarik kembali komitmen untuk menarik pasukan dari koridor tersebut dan mengajukan persyaratan baru lainnya, termasuk penyaringan warga Palestina yang mengungsi saat mereka kembali ke wilayah utara yang lebih padat penduduknya saat gencatan senjata dimulai.

"Kami tidak akan menerima diskusi tentang penarikan kembali dari apa yang kami sepakati pada tanggal 2 Juli atau persyaratan baru," kata pejabat Hamas Osama Hamdan kepada TV Al-Aqsa milik kelompok tersebut pada Ahad.

Pada bulan Juli, Hamas menerima usulan AS untuk memulai perundingan tentang pembebasan sandera Israel, termasuk tentara dan orang-orang, 16 hari setelah tahap pertama perjanjian yang bertujuan untuk mengakhiri perang Gaza, kata seorang sumber senior Hamas kepada Reuters.

Delegasi Hamas meninggalkan Kairo pada Ahad setelah mengadakan pembicaraan dengan para mediator, kata pejabat senior Izzat El-Reshiq, seraya menambahkan kelompok itu telah menegaskan kembali tuntutannya bahwa setiap perjanjian harus menetapkan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh Israel dari Gaza, Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement