Sabtu 24 Aug 2024 14:00 WIB

Program SBP Dukung Kemandirian Ekonomi Pesantren

Ekonomi pesantren jadi unsur strategis pengembangan pesantren.

Ilustrasi pertanian sebagai unit usaha pengembang ekonomi pesantren.
Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi pertanian sebagai unit usaha pengembang ekonomi pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danone Indonesia menggandeng Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat meluncurkan Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP) untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren serta menjangkau 26.000 santri.

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan kehadiran Program SBP diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui inisiasi bisnis pesantren, kesejahteraan santri melalui entrepreneurship dan dampak ekonomi hijau bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga

"Kami berharap Program SBP dapat mendorong inovasi dan semangat berwirausaha di kalangan pesantren, sehingga mereka dapat lebih mandiri, sekaligus mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia di lingkungan pesantren," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya peluncuran Program SBP dilakukan di Pondok Pesantren Al-Kaukab, Bogor, dihadiri oleh 60 perwakilan pengurus pesantren wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, serta peserta daring dari berbagai daerah lainnya.

Program SBP , tambahnya, diselenggarakan untuk membantu pesantren mengembangkan wawasan ekonomi mereka melalui pelatihan dan pemberdayaan yang melibatkan dan terfokus pada pengurus pesantren, para santri, serta masyarakat sekitar pesantren.

Menurut Karyanto program ini rencananya akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari asesmen potensi bisnis pesantren, edukasi dan pendampingan untuk berbagai pelatihan bisnis serta dana hibah dan pengembangan produk lokal.

Dengan demikian, pesantren dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal, serta menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi pesantren.

"Kami percaya bahwa peluncuran program ini akan menjadi tonggak penting dalam membangun pesantren yang mandiri secara ekonomi dan berdaya saing," katanya.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Basnang Said menyatakan mengapresiasi kehadiran SBP.

"Salah satu fungsi penting pesantren adalah pemberdayaan masyarakat. Oleh karenanya, kami mendukung penuh kemandirian pesantren dan kolaborasi Serikat Ekonomi Pesantren dan Danone Indonesia dalam menghadirkan Sekolah Bisnis Pesantren," katanya.

Ketua Pengurus Serikat Ekonomi Pesantren atau Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) Ustad Ahmad Tazakka Bonanza mengatakan program kolaborasi tersebut melibatkan kurang lebih 160 pesantren, jumlah santri yang akan terdampak dari program ini tidak kurang dari 26.000 santri tersebar dari Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta daerah lainnya.

"Salah satu nilai unggul program ini adalah pendampingan yang berkelanjutan selama tiga tahun," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement