Kamis 22 Aug 2024 10:44 WIB

Kisah Syuhada Gugur di Istana Firaun

Teguh mempertahankan imannya, syuhada ini pun dibakar hidup-hidup oleh Firaun.

Firaun
Firaun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW menuturkan berbagai kisah untuk menguatkan iman kaum Muslimin. Salah satunya, ihwal seorang perempuan pada zaman Firaun di Mesir. Wanita ini gugur sebagai syuhada.

Dalam hadis yang diriwayatkan Ahmad dari jalur Abdullah bin Abbas, disebutkan sebagai berikut. Rasulullah SAW bersabda, "Pada malam ketika aku diperjalankan (isra'), tiba-tiba aroma wangi semerbak menghampiriku. Maka aku bertanya, 'Wahai Jibril, wangi apakah ini?'

Baca Juga

Dia (Jibril) menjawab, 'Ini adalah aroma wangi dari seorang perempuan yang (bekerja sebagai) penyisir (rambut) putri Firaun serta anak-anaknya.' Beliau menuturkan, 'Aku bertanya, 'Bagaimana cerita tentang mereka?' Dia (Jibril) menceritakan, 'Ketika dia (perempuan tersebut) sedang menyisir putri Firaun suatu hari, tiba-tiba sisir itu jatuh dari tangannya, kemudian dia mengatakan, 'Bismillah.'

(Mendengarnya) maka putri Firaun bertanya, '(Apakah yang engkau sebut) itu ayahku?' Dia (perempuan itu) menjawab, 'Bukan. (Nama itu adalah) Tuhanku dan Tuhan ayahmu. Dia adalah Allah.'

Putri Firaun itu mengancam, 'Aku akan beritakan kepadanya (Firaun).' Perempuan itu menimpali, 'Ya, silakan saja.' Putri Firaun lalu mengadukannya kepada Firaun. Akhirnya, Firaun memanggilnya dan menginterogasinya, 'Hai fulanah, apa kamu punya tuhan selain aku?'

Perempuan itu berkata, 'Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.' Firaun lalu menyuruh pembantunya untuk mendatangkan sebuah tungku yang sangat besar, terbuat dari tembaga, yang lalu dipanaskan.

Kemudian, dia (Firaun) memaksa perempuan itu agar terjun ke dalamnya (tungku tersebut) bersama dengan anak-anaknya. Perempuan itu berkata, 'Aku punya satu permintaan kepadamu.' Firaun bertanya, 'Apa itu?'

Perempuan itu mengatakan, 'Aku ingin kau mengumpulkan tulang-tulangku dan tulang anak-anakku dalam satu kain, lalu kuburkanlah kami bersama-sama.' Firaun menimpali, 'Itu sudah menjadi hakmu dan kewajiban bagi kami.'

Rasulullah SAW meneruskan kisahnya ...

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement