REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Sebanyak 48 peserta pelatihan menjahit yang digelar Ruang Amal Indonesia dan PNM Persero telah dipanggil kerja oleh PT Yih Quan Footwear.
Sementara itu sisanya sebanyak empat orang lagi sudah menyelesaikan tahapan medical check up dan dalam status menunggu panggilan kerja.
CEO Ruang Amal Indonesia, Slamet mengatakan bahwa program Amal Vokasi merupakan salah satu program unggulan Ruang Amal Indonesia dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pelatihan dan pendampingan anak-anak dhuafa ke dunia industri.
Dia menjelaskan, Ruang Amal Indonesia sendiri menargetkan minimal 95 persen perserta pelatihannya dapat terserap di dunia industri, sehingga akan mempercepat akselerasi dari mustahik menjadi muzaki, atau minimal dari mustahik menjadi munfik.
“Dari awal program Amal Vokasi memang didesain untuk tidak hanya melakukan pelatihan, tapi juga pendampingan kepada para mustahik ke dunia industri. Agar transformasi dari mustahik menjadi muzaki dapat dipercepat,” ujar Slamet, CEO Ruang Amal Indonesia, dalam keterangannya, Rabu (21/8/202).
Selain itu, setelah diterima kerja, Ruang Amal Indonesia juga melakukan pendampingan kepada para penerima manfaat melalui program literasi keuangan syariah dan literasi kewirausahaan.
Hal ini dilakukan agar para penerima manfaat yang sudah memiliki penghasilan tetap dari pekerjannya di industri dapat mengelola keuangannya dengan baik dan bijak, sekaligus untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Selain menggelar pelatihan menjahit, melalui program Amal Vokasi, Ruang Amal Indonesia juga menggelar pelatihan bahasa Jepang bagi anak-anak dhuafa untuk dipersiapkan menjadi peserta magang dan SSW, (specified skilled worker), di perusahaan-perusahaan mitra di Jepang.
Program ini, menurutnya akan sangat efektif untuk pengetasan kemiskinan di Indonesia, mengingat peluang kerja di Jepang sangat besar, dan tersebar di berbagai sektor, seperti pertanian, manufaktur, dan sebagainya.
BACA JUGA: 11 Kondisi Sebenarnya Perekonomian Israel Akibat Perangi Gaza yang Ditutup-tutupi
Program pelatihan ini pun didesain dengan sistem asrama agar pelatihan bahasa dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Ruang Amal Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan LPK Prodigi untuk pelatihan Bahasa Jepang untuk skema N5 dan N4.
“untuk pelatihan Bahasa Jepang kita memang menargetkan di level N4 agar peserta pelatihan memiliki kesempatan untuk masuk dalam program SSW atau specified skilled worker,” kata dia.