REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada umumnya manusia itu sedikit sekali yang memperhatikan kenikmatan tidur. Kebanyakan mereka memandang tidur itu sebagai suatu hal yang tidak penting. Ini adalah pengertian yang salah dalam memahami nikmat besar yang dianugerahkan Allah kepada manusia.
Apabila tidur dianggap sebagai nikmat yang nyata, maka sesungguhnya Allah telah menyediakan malam sebagai waktu yang tepat untuknya. Tidur adalah nikmat yang jelas, seperti dalam firman Allah:
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُوْنَ فِيْهِ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ ٧٢ (القصص)
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS al-Qasas [28]: 72)
Islam telah mengajarkan adab-adab tertentu yang harus diikuti saat tidur. Lalu bagaimana adab tidur dalam Islam?
Adab Tidur dalam Islam
1. Berwudhu sebelum tidur
Disarankan untuk berwudhu sebelum tidur agar tidur lebih berkualitas dan mendapat perlindungan dari Allah.
2. Membaca doa sebelum tidur
Membaca doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum tidur, seperti doa tidur yang berbunyi:
بِاسْمِكَ اللهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ
Artinya:" Dengan menyebut nama Allah yang menghidupkan dan mematikan".
3. Tidur menghadap ke kanan
Rasulullah SAW menganjurkan tidur dengan posisi miring ke kanan.
Halaman selanjutnya ➡️