Jumat 16 Aug 2024 10:56 WIB

Kuliti Perang Gaza, Media Israel: Paling Mematikan dan Lebih Parah dari Ukraina

Perang di Gaza tercatat paling berdarah sepanjang Abad ke-21

Syuhada yang gugur saat sholat Subuh di Masjid Al-Tabieen, Gaza
Foto: Kementerian Kesehatan Gaza
Syuhada yang gugur saat sholat Subuh di Masjid Al-Tabieen, Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 7 Oktober adalah salah satu perang paling berdarah sejak awal abad ke-21, kata Haaretz, dengan mencatat bahwa tentara Israel telah membunuh banyak warga Palestina di daerah-daerah yang sebelumnya dinyatakan aman.

Surat kabar tersebut mengatakan dalam sebuah investigasi yang diterbitkan pada Rabu (14/8/2024) malam bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menuduh komunitas internasional munafik dalam sikapnya terhadap perang di Jalur Gaza, dengan mengklaim bahwa mereka mengabaikan konflik dan bencana kemanusiaan lainnya.

Baca Juga

“Di manakah Afrika Selatan ketika jutaan orang terbunuh atau dipaksa meninggalkan rumah mereka di Suriah dan Yaman,” kata Netanyahu pada bulan Januari, mengomentari gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional yang menuduhnya melakukan genosida di Gaza.

Melihat lebih dekat pada jumlah korban gugur di Jalur Gaza mengungkapkan bahwa perang ini adalah salah satu perang paling berdarah sejak pergantian abad, terutama jika Anda melihat tingkat kematian dan persentase populasi umum yang terbunuh.

“Sekitar 40 ribu orang telah terbunuh di Jalur Gaza dalam 10 bulan perang, yang mewakili dua persen dari total populasi sekitar dua juta orang,” katanya.

Angka ini tidak biasa dalam era perang yang terjadi setelah Perang Dunia Kedua (1939-1945).

Targetkan daerah aman  

Mengenai penargetan tentara Israel terhadap para pengungsi, surat kabar tersebut mengatakan bahwa meskipun sebagian besar penduduk Jalur Gaza telah mengungsi, mengungsi ke daerah-daerah yang menurut tentara Israel aman tidak membantu, karena banyak yang terbunuh di daerah-daerah ini juga.

Tentara Israel telah berulang kali menargetkan warga Palestina yang mengungsi yang melarikan diri dari operasi militer ke daerah-daerah yang diklaim Tel Aviv sebagai daerah yang aman, namun mereka tidak luput dari sasaran Israel, yang mengakibatkan ratusan orang gugur dan luka-luka, yang sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

BACA JUGA: Wakil Aceh di Paskibraka Nasional 'Dipaksa' Lepas Jilbab?

 

Haaretz mencatat bahwa sejak awal perang, banyak organisasi internasional, pemerintah, dan media telah memeriksa keandalan jumlah korban gugur yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza, dan ada konsensus luas bahwa angka tersebut dapat diandalkan.

Dalam statistik terbaru yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza beberapa hari lalu, 39.965 warga Palestina gugur dan 92.294 lainnya terluka akibat perang Israel di Gaza, dan jumlah orang yang hilang di bawah reruntuhan melebihi 10 ribu orang.

Surat kabar tersebut.. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement