Gereja ini dibangun pada tahun 1886 oleh imigran Jerman. Gereja tersebut telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi oleh jemaat dalam beberapa tahun terakhir.
Mantan Uskup Richard J. Malone mengatakan bahwa gereja tersebut akan dibongkar mengingat besarnya biaya renovasi yang dapat menelan anggaran hingga 12 juta dolar AS. Meski demikian, dia mengklarifikasi pernyataannya dengan mengatakan bahwa bangunan tersebut tidak akan dibongkar. Rencana barunya adalah menjual properti tersebut.
Downtown Islamic Center mengatakan, pihaknya berencana akan menghabiskan jutaan dolar untuk merenovasi kompleks gereja. “Kami berencana memberikan beberapa juta dolar untuk ini pada tahun depan, hanya untuk gereja saja,” Talha Bakth, Presiden Downtown Islamic Center mengatakan kepada Buffalo News.
Buffalo Crescent Holdings juga membeli bekas pastoran di kompleks tersebut yang telah diubah menjadi apartemen dalam transaksi terpisah, lapor Buffalo News, mengutip pernyataan keuskupan.
Ruangan itu akan dapat digunakan untuk beribadah dalam waktu satu atau dua tahun, kata Bakth. Bangunan tersebut, dikatakan untuk menyediakan ruang bagi umat Islam di wilayah Buffalo yang hendak menunaikan ibadah sholat.