REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Masjid Jenderal Sudirman (MJS) Jakarta menginisiasi program Sedekah Produktif Gizi Penghafal Quran sejak Agustus 2023. Program ini diperuntukkan bagi pesantren-pesantren yatim dan dhuafa yang belum bisa memenuhi asupan gizi bagi para santri penghafal Qur’an.
Hal ini terjadi lantaran ekonomi pesantren belum stabil, padahal para santri adalah salah satu harapan umat kedepannya dalam menjaga agama dan akhlak bangsa sehingga perlu diperhatikan asupannya, lewat keterangan tertulis kepada Republika, Rabu (14/8/2024).
Sebagian besar pesantren terutama pesantren yatim dhuafa masih memiliki ketergantungan yang besar pada donasi atau hibah dari kaum muslimin baik berupa dana keagamaan seperti Ziswaf ataupun dana sosial lainnya. Sedangkan jumlahnya sering tidak pasti. Untuk itu, MSJ membuat alternatif kanal kemandirian ekonomi pesantren melalui usaha kewirausahaan sosial.
Masjid Jenderal Sudirman Jakarta memandang ini sebagai salah satu masalah penting yang harus diselesaikan, yakni kesadaran kemandirian berbasis kewirausahaan sosial. Hal tersebut dinilai selaras dengan misi MJS yaitu menjadi wadah pengembangan ekonomi syariah untuk meningkatkan ketahanan ekonomi pesantren.
Dalam survey, MJS menetapkan tiga kriteria bagi pondok pesantren yang akan diberdayakan, yaitu: komoditas yang memiliki nilai ekonomi, daya serapan pasar yang baik dan adanya aktor lokal yang bisa mendampingi bisnis tersebut.
Dengan dukungan para jama’ah MJS dan stakeholder lainnya, Lembaga Amil Zakat dan Sedekah (Lazis) MJS pada akhirnya bisa melakukan asistensi kepada pesantren tersebut sampai pada program ketiga ini di Pesantren Al Ghifari Qurani, Rancabungur, kabupaten Bogor ini.
Pada bulan Kemerdekaan ini MJS merayakan dengan cara unik. Yaitu dengan acara peresmian peternakan domba dan penyerahan sekitar 36 domba untuk pesantren Ghifari Qurani, Rancabungur, kabupaten Bogor. Peresmian dan tasyakuran yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024 ini sekaligus menandai satu tahun program Sedekah Produktif Masjid Jenderal Sudirman (MJS) Jakarta. Praktis sudah tiga pesantren penerima manfaat (PM) yang merasakan manfaat program ini.
Untuk membantu kemandirian PM, MJS telah berkomunikasi dan berjejaring dengan berbagai pihak untuk pendampingan, baik pendampingan on farm maupun off farm. Semoga manfaat ini terus menerus, berkelanjutan. Diharapkan aset tersebut nantinya bisa menghasilkan dampak keberlanjutan dan tambahan pendapatan secara terus menerus (revenue stream) bagi pesantren penerima manfaat.
Ustadz Ismeidas Makfiansyah sebagai pengasuh dari ponpes Al Ghifari Qur’ani menyambut baik program dari Lazis Masjid Jenderal Sudirman ini sebagai legasi kebaikan yang diwariskan.
Pada kesempatan yang sama Odie Mufrodi selaku perwakilan Pengurus DKM MJS sekaligus inisiator program Sedekah Produktif ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah turut mendukung proyek kebaikan ini dan kepada pesantren Al Ghifari Qur’ani yang bersedia bekerja sama untuk mensukseskan program ini.
"Terimakasih kepada semua donatur dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam program ini, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Dengan dukungan dan partisipasi kita, mari berdayakan mereka,"ujar dia.