Selasa 13 Aug 2024 14:36 WIB

Cut Intan Nabila Diduga Korban KDRT, Ingat Pesan Rasulullah Soal Suami Ringan Tangan

Cut Intan Nabila diduga menjadi korban KDRT yang dalam Islam sangat dilarang.

tangkapan layar video selebgram Cut Intan Nabila diduga jadi korban KDRT
Foto: Tangkapan layar akun IG @cut.intannabila
tangkapan layar video selebgram Cut Intan Nabila diduga jadi korban KDRT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Influencer Cut Intan Nabila diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya. Ini diketahui dari instagram pribadinya, @cut.intannabila. Dalam video yang diuunggah pada Selasa (13/8/2024), rekaman CCTV mengindikasikan Cut Intan menjadi korban KDRT.

Terlepas dari dugaan kasus KDRT yang dialami oleh Cut Intan Nabila, ternyata KDRT sendiri menjadi permasalahan rumah tangga yang menjadi perhatian Islam. Karena, hal ini berdampak buruk pada pasangan yang menjadi korban KDRT.

Baca Juga

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INTAN NABILA (@cut.intannabila)

Namun, ternyata suami yang ringan tangan sudah jauh hari disampaikan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam agar dia tidak dipilih oleh para wanita.

Dikutip dari buku Konflik Rumah Tangga Dan Solusinya oleh Yulian Purnama, Suami yang kasar dan ringan tangan adalah suami yang tercela. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam tidak merekomendasikan para wanita untuk menikahi lelaki yang ringan tangan. Dari Fathimah bintu Qais radhiallahu'anha, ia berkata:

أتيت النبي صلى الله عليه وسلم، فقلت: إن أبا الجهم ومعاويةخطباني؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أما معاوية، فصعلوك لا مال له ، وأما أبوالجهم، فلا يضع العصا عن عاتقه

“Aku datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu aku berkata, “Sesungguhnya Abul Jahm dan Mu’awiyah telah melamarku”. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Adapun Mu’awiyah adalah orang fakir, ia tidak mempunyai harta. Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya”” HR. Muslim no.1480

Dalam hadits ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak merekomendasikan Abul Jahm kepada Fathimah bintu Qais, karena Abul Jahm tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya. Ada dua makna dari "tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya" sebagaimana penjelasan Imam An Nawawi rahimahullah: "Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (Adapun Abul Jahm, ia tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya) ada dua tafsiran yang masyhur dari para ulama: pertama, maknanya ia sering pergi safar. Kedua, ia sering memukul wanita."

Halaman selanjutnya ➡️

 

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement