Rabu 07 Aug 2024 09:04 WIB

Enam Kisah Alquran tentang Manusia yang Bisa Hidup Kembali Setelah Mati

Bangkitnya manusia sebenarnya sudah pernah terjadi di alam dunia.

Hari pertama Idul Fitri 1445 H, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, ramai peziarah Rabu (10/4/2024). Di momen lebaran, pemakaman menjadi salah satu lokasi yang ramai dikunjungi warga untuk nyekar atau ziarah kubur, mendoakan keluarga dan kerabat yang telah meninggal dunia.
Foto:

Ketiga, kisah Nabi Isa yang bisa menghidupkan kembali orang yang telah mati. Allah berfirman:..Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman. (Āli ‘Imrān/3: 49)

Kemukjizatan-kemukjizatan tersebut menggambarkan tidak berlakunya hukum kausalitas. Imam Abu Zahrah dalam kitabnya, al-Mu‘jizah al-Kubrā mengemukakan, “Alqur'an menjelaskan bahwa hukum kausalitas diyakini betul oleh kaum Yahudi. Mereka mengadopsinya dari filsafat Yunani. Allah ingin menjelaskan bahwa hukum kausalitas adalah perbuatan-Nya, sehingga Ia mampu menghentikan hukum kausalitas tersebut untuk sementara. Kemukjizatan Nabi Isa lainnya, seperti dapat berbicara pada waktu bayi, juga bisa dipahami dalam kerangka yang sama.”

Keempat, kisah Bani Israil pada masa nabi Musa yang disambar petir, mati atau pingsan, kemudian dibangkitkan kembali. Allah berfirman, Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas,” maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan. Kemudian, Kami mem- bangkitkan kamu setelah kamu mati, agar kamu bersyukur. (Al-Baqarah/2: 55-56)

Kelima, kisah Așĥābul Kahf (penghuni goa) yang ditidurkan Allah selama 300 tahun Syamsiyah atau 309 tahun Qamariyah, lalu dibangkitkan kembali. Alkisah, tujuh pemuda beserta anjing mereka lari dari seorang raja yang zalim. Mereka masuk ke dalam goa. Mereka ditidurkan oleh Allah sekian lama. Setelah itu mereka dibangkitkan lagi. Mereka merasa hanya tidur selama satu atau setengah hari saja. Tidur adalah setengah kematian. Dalam tidur Allah mengambil roh seseorang. Jika Allah menghendaki, roh tersebut akan dikembalikan lagi ke raganya sehingga orang tersebut bisa bangun kembali. Namun jika tidak, roh tersebut akan tercabut dari raganya untuk kembali ke tempatnya semula, di sisi-Nya. Kisah mereka diabadikan dalam Surah al- Kahf/18: 9–26. Salah satu potongan ayatnya menegaskan dalil tentang keniscayaan Hari Akhir,

Dan demikian (pula) Kami perlihatkan (manusia) dengan mereka, agar mereka tahu, bahwa janji Allah benar, dan bahwa (kedatangan) hari Kiamat tidak ada keraguan padanya. (Al- Kahf/18: 21).

Surah al-Kahf termasuk Makiyah, yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Medinah. Salah satu ciri khas surah Makiyah adalah kandungannya yang umumnya ter- kait persoalan akidah, antara lain tentang kebangkitan manusia di hari kiamat.

Keenam, kisah tentang kematian Bani Israil dan penghidupannya kembali. Allah berfirman,

Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? Lalu Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kamu!” Kemudian Allah menghidupkan mere- ka. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (Al-Baqarah/2: 243)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya me- nyebutkan sebuah riwayat tafsir atas ayat tersebut. Intinya, seke- lompok Bani Isra’ilada yang mengatakan 4.000, 8.000, 30.000, 40.000 orang, bahkan lebih eksodus dari desa mereka untuk menghindari kematian akibat wabah penyakit yang melanda mereka. Lalu mereka diminta memasuki satu kawasan, dan pada saat itulah Allah memerintahkan malaikat-Nya untuk mematikan mereka. Selang berapa lama, lewatlah seseorang yang diriwayatkan sebagai Nabi Hizqial. Melihat tulang-tulang yang berserakan, ia berdoa agar Allah menghidupkan mereka kembali. Mereka pun hidup lagi.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bukti kekuasaan Allah untuk meng- hidupkan manusia yang telah mati terjadi pada masa lalu dan dalam kehidupan dunia ini. Masih ragukah kita akan kekuasaan-Nya untuk menghidupkan manusia yang telah mati di akhirat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement