Senin 05 Aug 2024 05:56 WIB

Laporan: AS-Israel Utus Mediator untuk Redam Serangan Iran, akankah Teheran Melunak?

Iran diprediksi akan menyerang Israel pada Senin ini.

Sejumlah pesawat nirawak (drone) terlihat selama latihan militer di lokasi yang dirahasiakan di Iran,
Foto:

Sementara itu, website berita Amerika, Axios, melaporkan sumber-sumber Amerika dan Israel memprediksi Iran akan melakukan serangan yang menargetkan Israel, kemungkinan mulai Senin ini. Serangan tersebut bertepatan dengan kunjungan komandan militer Amerika ke wilayah tersebut untuk menggalang dukungan bagi Israel.

Axios melaporkan bahwa para pejabat Amerika dan Israel mengantisipasi Iran akan segera melancarkan serangan ke Israel, kemungkinan paling cepat pada Senin.

"Para pejabat AS memperkirakan bahwa pembalasan Iran akan berasal dari buku pedoman yang sama dengan serangan 13 April terhadap Israel - tetapi berpotensi lebih besar dalam cakupannya - dan juga dapat melibatkan Hizbullah di Lebanon," kata laporan tersebut.

Menurut portal berita tersebut, para pejabat Amerika dan Israel tidak yakin apakah Iran dan Hizbullah akan mengkoordinasikan serangan-serangan mereka atau beroperasi secara independen. Mereka percaya bahwa baik Iran maupun Hizbullah masih bekerja untuk menyelesaikan rencana militer mereka dan menyetujuinya di tingkat politik, tambah laporan tersebut.

Kapal Induk AS

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin baru-baru ini mengumumkan pengerahan kapal induk Abraham Lincoln ke Mediterania timur dan satu skuadron jet tempur F-22 untuk bergabung dengan kapal induk Roosevelt yang ditempatkan di Samudra Hindia dekat Laut Arab. Beberapa kapal perusak juga telah dikerahkan di lepas pantai Israel.

Axios mengutip seorang pejabat Amerika yang mengatakan, keputusan Washington untuk meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut dimaksudkan untuk menghalangi Iran dan Hizbullah dan mempengaruhi strategi militer mereka.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Jenderal Michael Kurilla, yang memimpin pasukan AS di Timur Tengah, telah memulai kunjungan ke beberapa negara Teluk, serta Yordania dan Israel.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinet keamanan pada hari Minggu untuk menilai situasi.

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa otoritas keamanan dan politik Israel telah mengintensifkan konsultasi dengan Amerika Serikat tentang bagaimana menanggapi potensi serangan dan bahwa para pejabat telah mendiskusikan kemungkinan untuk meluncurkan serangan preemptive.

Surat kabar ini juga mencatat bahwa kementerian-kementerian telah diinstruksikan untuk mempersiapkan diri untuk semua skenario, termasuk kemungkinan perang multi-barisan yang melibatkan ribuan target. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinet keamanan pada Ahad ini untuk menilai situasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement