Ahad 04 Aug 2024 15:31 WIB

Ketum Ansor Perintahkan Banser Gebuk Pendemo PBNU

Addin tegaskan pentingnya jaga marwah PBNU

Rep: Bayu Adji Prihammandana / Red: Nashih Nashrullah
Ketum Ansor Addin Jauharudin perintahkan Banser jaga marwah PBNU
Foto:

Menanggapi pernyataan itu, Cak Imin, sapaan akrab A Muhaimin Iskandar, menjawab pernyataan Gus Yahya yang menyebut PKB sebagai mobil rusak merupakan cara untuk mempolitisasi PKB.

Dia mengatakan, PKB memiliki prestasi yang diakui semua pihak, terutama dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurut dia, prestasi yang diraih PKB itu adalah keberhasilan para kader yang tidak bergantung dengan siapapun.

"Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak, dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun," kata Cak Imin melalui akun X @cakimiNOW, yang dikutip Republika.co.id, Ahad (4/8/2024).

Cak Imin menilai, upaya penggembosan yang dilakukan Gus Yahya dan Gus Ipul atau Saifullah Yusuf tak membuat PKB terpecah. Justru, hal itu membuat perolehan PKB meningkat tajam.

Karema itu, dia menilai omongan Gus Yahya dan Gus Ipul itu sudah tak lagi laku. Dia menambahkan, kedua orang itulah yang seharusnya ditarik karena rusak, alih-alih mengiyakan PKB yang disebut sebagai mobil rusak.

"Omongan Yahya dan Saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?" tulis Cak Imin

Dia menambahkan, perilaku yang dilakukan Gus Yahya dan Gus Ipul jelas-jelas melanggar khitah atau garis besar perjuangan. Sebab, pernyataan Gus Yahya tak lain untuk mempolitisasi PKB.

"Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB, emang siapa lu.. Anda sopan kami segan, kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite," sebut Cak Imin.

"Ini tanggapan saya selaku Ketum PKB atas pernyataan Yahya di Semarang," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement